Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Jan Ethes Juara Turnamen Taekwondo | Ganjar Terima Baju “Banteng Celeng”

KOMPAS.com - Jan Ethes Srinarendra, cucu Presiden Joko Widodo (Jokowi), menjadi juara pertama dalam turnamen taekwondo kelas Kyorugi pemula, Minggu (14/11/2021).

Bocah yang kerap disapa Ethes itu berhasil mengalahkan lawannya dengan skor 25-10.

Kabar kemenangan Ethes dalam turnamen taekwondo diketahui oleh kakeknya. Presiden Jokowi langsung menelepon cucunya untuk memberikan selamat.

Berita populer lainnya adalah seputar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menerima baju bergambar “banteng celeng”.

Baju tersebut diberikan oleh kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo sewaktu Ganjar mengunjungi Solo pada Jumat (12/11/2021).

Bagian depan baju tersebut menampakkan wajah Ganjar dan FX Hadi Rudyatmo.

Sedangkan, di bagian belakang, menampilkan karikatur banteng berhidung babi dan dibubuhi tulisan “banteng celeng”.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Jan Ethes berhasil menjuari turnamen taekwondo kelas Kyorugi pemula yang diadakan Sanggar Kartika Buana (SKB) Solo, Minggu (14/11/2021).

Mengetahui cucunya menjadi juara, Presiden Jokowi langsung menelepon Ethes untuk mengucapkan selamat.

"Ditelepon kakeknya kemarin," ujar ayah Jan Ethes, Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (15/11/2021).

Gibran menuturkan, buah hatinya itu baru sekitar satu bulan mengikuti sekolah taekwondo di SKB Solo.

"Ethes rutin seminggu dua kali ikut latihan taekwondo di SKB," ucapnya.

Baca selengkapnya: Juara Turnamen Taekwondo, Jan Ethes Langsung Ditelepon Jokowi

Saat mengunjungi Kota Solo, Jumat (12/11/2021), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo diberi baju bertuliskan “banteng celeng”.

Baju tersebut diserahkan oleh kader PDI-P Solo sewaktu Ganjar mendatangi pameran foto yang diadakan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo.

Terkait desain baju yang menampilkan karikatur dan tulisan “banteng celeng”, Ganjar mengaku tidak mengetahui soal desain itu.

"Enggak ada gambar celeng, ngawur. Gambarnya Pak Rudy kok," tuturnya.

Adapun Rudy, sapaan FX Hadi Rudyatmo, menyampaikan bahwa baju itu dibuat bukan atas perintahnya.

"Itu dari anak-anak. Iya, inisiatif kader," bebernya.

Baca selengkapnya: Saat Ganjar Terima Baju Banteng Celeng dari Kader PDI-P Solo

Nani Aprilliani Nurjaman, pengirim sate sianida yang menewaskan bocah bernama Naba Faiz Prasetya (10), dituntut 18 tahun penjara atas kasus itu.

Tuntutan dilontarkan oleh Jaksa penuntut umum (JPU) dari Kejaksaan Negeri Bantul, Senin (15/11/2021).

Jaksa mengajukan tuntutan usai menilai Nani melakukan pembunuhan berencana seperti yang diatur dalam Pasal 340 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).

"Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Nani Apriliani Nurjaman alias Tika binti Maman Sarman dengan pidana penjara selama 18 tahun penjara dikurangi selama terdakwa di dalam tahanan sementara dan terdakwa tetap di tahan," terang jaksa sewaktu membacakan tuntutan.

Seusai tuntutan dibacakan, hakim memberikan kesempatan kepada Nani untuk melakukan pembelaan atau pleidoi pada 22 November 2021.

Baca selengkapnya: Nani Pengirim Sate Sianida Dituntut 18 Tahun Penjara

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Salatiga AKBP Indra Mardiana menjenguk seorang lansia yang hanya bisa terbaring di kasur.

Lansia tersebut bernama Ngatmi (77) warga Tegalsari, Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Jawa Tengah.

Ngatmi diketahui menderita stroke. Dia kini juga tak bisa lagi mendengar. Alhasil, ia melalui hari-harinya hanya dari atas kasur dan bergantung kepada anak-anaknya.

Dalam pertemuan itu, Indra tampak memijat punggung Ngatmi.

Selain itu, dia juga meminta Ngatmi memegang tongkat komandonya untuk mengetahui respons dan kekuatan tangan Ngatmi.

"Mbah Ngatmi banyak tidur di kasur, tentu badannnya pegal semua. Spontan setelah duduk itu saya pijat biar sedikit merasa enakan," ujarnya, Minggu (14/11/2021).

Baca selengkapnya: Setahun Terbaring di Kasur, Ngatmi Tersenyum Pegang Tongkat Komando Kapolres

Sejumlah penonton merasa kecewa atas penundaan Asian Talent Cup (ATC) di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Minggu (14/11/2021).

Gelaran di hari itu sedianya terdapat dua balapan. Namun, dua balapan tersebut mendadak dibatalkan.

Salah seorang penonton, Ezi, menjelaskan bahwa dirinya sudah berada di lokasi sejak pukul 11.00 Wita.

"Kalau memang dibatalkan kenapa tidak semenjak awal tadi diinformasikan," tandasnya, Minggu.

Head of Marketing Mandalika Grand Prix Association (MGPA) Aji Aditra Perdana menuturkan, balapan ATC pada Minggu itu ditunda karena adanya kendala teknis.

"Sebenarnya kita punya empat race, dua di minggu ini, dua di minggu depan. Kita satukan pekan depan langsung empat race," bebernya.

Baca selengkapnya: Cerita Warga Batal Nonton ATC di Sirkuit Mandalika: Apa karena Gratis Makanya Dibatalkan

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Ungaran, Dian Ade Permana; Kontributor Mataram, Karnia Septia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/16/060700078/-populer-nusantara-jan-ethes-juara-turnamen-taekwondo-ganjar-terima-baju

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke