Salin Artikel

Polisi Sebut Teroris di Gresik adalah Alumnus Pelatihan Militer di Filipina, Ahli Rakit Senjata dan Peledak

Ia adalah AS (44), warga Kabupaten Lamongan yang tinggal di Kompleks Perumahan Kota baru Driyorejo (KBD), Gresik.

AS tinggal di rumah mertuanya bersama istri dan empat anaknya sejak 3 tahun terakhir.

Dari catatan administrasi, AS kelahiran Kabupaten Lamongan. Sementara sang istri lahir di Kota Surabaya.

Oleh masyarakat sekitar, AS dikenal sebagai tukang servis elektronik.

Alumnus pelatihan militer di Filipina

AS adalah ketua Koordinator Surabaya Jamaah Islamiyah (JI). Selain itu, ia ternyata memiliki kemampuan militer tingkat tinggi dan tercatat sebagai alumnus kamp atau pelatihan militer di Moro, Filipina Selatan.

Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan mengungkapkan, AS mengikuti pelatihan militer tersebut melalui jalur kadet angkatan ke-3 di Moro, Filipina Selatan.

“Jadi merupakan atau alumnus pelatihan Moro,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (9/11/2021).

Berbekal kemampuan militer yang diperolehnya itu, AS sempat menjadi instruktur atau pelatih militer, Tadrib Poso.

Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Takwiyah Qodimah 2008-2011, dan Takwiyah Rodifah tahun 2012.

Selain itu, AS juga merupakan instruktur Tadrib Kolaka 1 dan 2 pada 2011. AS memberikan pelatihan Jasadiyah untuk tactical, survival, menembak PCP dan rakitan Takwiyah di Cubanrois dan Cemoro Kandang.

“Jadi yang bersangkutan melatih pelatihan fisik atau pertempuran. Seperti taktikal, survival, menembak, melatih menyiapkan senjata rakitan atau bom rakitan,” jelasnya.

Terakhir, AS mengikuti Turba Tajhiz Bitonnah di Surabaya, dan saat ini menjabat sebagai Ketua Korda Surabaya masa JI Darurat (Tim Lajnah) 2021.

AS ditangkap saat sedang mengantar salah satu anaknya ke sekolah.

Namun, Anwar mengaku tak mengetahui kronologi terkait penangkapan kerabatnya tersebut.

"Sekitar pukul 08.00 WIB tadi, saat mengantar putranya sekolah. Lebih jelasnya, saya tidak tahu," ujar Anwar, saat ditemui awak media di lokasi, Selasa.

Menurutnya hanya AS yang dibawa oleh aparat, sementara sang anak diantar ke sekolah dan saat ini sudah berada di rumahnya.

Sementara itu Ketua RT setempat, Sarpan megatakan petugas menggeledah rumah AS dan menemukan puluhan buku tentang jihad.

Selain buku, petugas gabungan dari Densus 88, Polda Jatim dan Polres Gresik juga membawa laptop dari rumah AS.

Buku jihad itu diangkut petugas dengan membawa tiga kardus. Kemudian, tas berisi tiga laptop milik AS dibawa petugas.

Saat penggeledehan, petugas menyisir rumah AS. Saat itu, di rumah AS hanya ada istri, dua anak dan mertua.

"Disisir semuanya, masuk kamar-kamar, lemari dan lainnya. Istrinya ngomong tidak tahu kalau suaminya punya buku seperti ini," terangnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah, Tsarina Maharani | Editor : Pythag Kurniati, Dheri Agriesta, Priska Sari Pratiwi, Krisiandi), Tribun Jatim

https://regional.kompas.com/read/2021/11/11/085500878/polisi-sebut-teroris-di-gresik-adalah-alumnus-pelatihan-militer-di-filipina

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke