Salin Artikel

Kisah Ferry, Ditemukan Tewas di Sungai, Diduga Kejang Saat Memancing

Diduga ia mengalami kejang-kejang dan kehabisan napas. Lalu, ia terjatuh tengkurap dengan posisi kepala terbenam di air.

Menurut keterangan keluarga, Ferry sempat mengalami gangguan saraf karena benturan di kepala saat kecelakaan 12 tahun silam.

Sejak saat itu, ia kerap mengalami kejang jika kelelahan.

"Tahun 2009 korban pernah mengalami kecelakaan di Bali dan mengalami gegar otak parah. Apabila sedang capek, korban akan kejang-kejang," ujar Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Udiyono, Senin petang.

Pamit mancing

Sebelum kejadian, Ferry terlihat memancing di pinggi Sungai Rau. Namun sekitar pukul 12.30 WIB, salah satu warga sekitar, Sriatun, melihat tubuh Ferry tengkurap di pinggir sungai.

Saat itu Sriatun hendak memetik nangka muda di belakang rumahnya.

"Pohon nangka itu hanya sekitar tiga meter dari bibir sungai di mana korban dilihatnya tengkurap dan kepalanya terbenam ke air sungai," ujar Udiyono saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon.

Sriatun kemudian memberitahukan hal itu ke sejumlah tetangganya di Kelurahan Sutojayan.

Warga lalu mendatangi lokasi tersebut dan mendapati korban ternyata sudah tidak bernyawa.

Dari olah kejadian perkara (TKP), polisi tidak menemukan bukti-bukti mencurigakan yang dimungkinkan menjadi penyebab kematian korban.

"Jadi seperti orang tenggelam," kata dia.

Diduga ia meninggal karena sakit yang diderita.

"Menurut keluarga, seharusnya obat itu diminum untuk menghindari terjadinya kejang yang datangnya tiba-tiba," kata dia.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/09/061200978/kisah-ferry-ditemukan-tewas-di-sungai-diduga-kejang-saat-memancing

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke