Salin Artikel

2 Pekan Sintang Kalbar Terendam Banjir, Ketinggian Air Kembali Naik

Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyebutkan, tinggi muka air kembali mengalami kenaikan.

"Hingga kini, Kabupaten Sintang masih berada pada status tanggap darurat," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/11/2021).

Lakukan upaya penanganan darurat

Menurut Abdul, BPBD Kabupaten Sintang melaporkan ketinggian muka air berkisar 1 hingga 3 meter.

"Banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas tinggi sehingga debit air Sungai Kapuas dan Sungai Melawi meluap," ujar Abdul.

Merespons peristiwa ini, ucap Abdul, pemerintah daerah telah melakukan upaya penanganan darurat sejak awal banjir terjadi.

BPBD Kabupaten Sintang bersama tim gabungan telah mendirikan pos pengungsian dan mendistribusikan bantuan makanan.

"Pos komando yang telah dibentuk oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang juga mengoperasikan dapur umum maupun pos kesehatan," ungkap Abdul.


2 warga meninggal

Berdasarkan laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dua orang meninggal dunia dan 87.496 jiwa terdampak banjir.

Selain itu, sebanyak 21.000 unit rumah, sarana tempat ibadah, dan 5 unit jembatan juga terdampak banjir.

"Satu orang yang meninggal dunia ditemukan di Kecamatan Tempunak dan satu lainnya di Kecamatan Binjai, Kabupaten Sintang, Kalbar," kata Abdul.

Abdul menerangkan, banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi Kamis (21/10/2021) pukul 10.00 WIB, dengan tinggi muka air awal sekitar 300 sentimeter.

Saat ini, Abdul menerangkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang masih berupaya melakukan pendataan di lapangan terkait korban meninggal dunia maupun luka-luka lainnya.

Abdul menyebutkan, terdapat 12 kecamatan masih terendam banjir.

Yaitu Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Binjai Hulu, Kecamatan Sintang, Kecamatan Sepauk, Kecamatan Tempunak, Kecamatan Ketungau Hilir, Kecamatan Dedai, Kecamatan Serawai, Kecamatan Ambalau, Kecamatan Sei Tebelian dan Kecamatan Kelam Permai.

"Menurut laporan BPBD setempat, saat ini kondisi di jalan lintas provinsi - kabupaten masih tidak bisa dilewati untuk kendaraan  disebabkan ruas jalan masih digenangi banjir," kata Abdul.

Selain itu, akses listrik dan komunikasi di lapangan masih terkendala.

Pemerintah Kabupaten Sintang telah menetapkan status tanggap darurat banjir, yang berlaku pada 19 Oktober hingga 16 November 2021.

"Hasil kajian, Kabupaten Sintang memiliki potensi risiko banjir sedang hingga tinggi. Kejadian banjir ini merupakan fenomena berulang apabila tidak ditindaklanjuti dengan pengelolaan risiko secara baik," ucap Abdul.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/07/205203278/2-pekan-sintang-kalbar-terendam-banjir-ketinggian-air-kembali-naik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke