Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengatakan tidak masalah dengan adanya desakan para buruh agar UMK dinaikkan.
"Ya kan enggak masalah, ada kenaikan bagus toh, cuman bagaimana kita kinerjanya saja," ucap Gus Yasin sapaan akrab Wagub, saat mengunjungi Desa Wisata Tempuran, di Blora, Sabtu (6/11/2021).
Menurutnya, kenaikan UMK harus mengikuti aturan yang berlaku, serta dipastikan perhitungannya harus jelas.
Gus Yasin juga menerangkan UMK di Jawa Tengah juga sempat mengalami kenaikan beberapa bulan yang lalu.
"Kita kan ada aturannya, pengaturannya. Kita ikuti aja penghitungannya dulu, kita evaluasi. Toh, kemarin sudah kayaknya ada kenaikan," terang dia.
Minta naik 16 persen
Sekedar diketahui, Aliansi Buruh Jawa Tengah mendesak pemerintah provinsi agar menetapkan kenaikan UMK 2022 di Jawa Tengah sebesar 16 persen.
Angka 16 persen yang diajukan disebutkan dihitung dari pertambahan kebutuhan buruh dalam kondisi pandemi Covid-19.
Penambahan kebutuhan di masa pandemi tersebut ialah masker N.94 Rp 115.000, hand sanitizer Rp 90.000, sabun cair 150 ml Rp 29.600, vitamin Rp 75.000, kebutuhan daring seperti kuota Rp 100.000, dan biaya kenaikan air bersih 50 persen Rp 40.000.
Daftar usulan UMK Jateng 2022
Berikut ini merupakan Daftar Usulan UMK 2022 di Provinsi Jawa Tengah:
1. Kota Semarang Rp 2.810.025 + Rp 449.600 = Rp 3.259.625
2. Kabupaten Demak Rp 2.511.526 + Rp 449.600 = Rp 2.961.126
3. Kabupaten Kendal Rp 2.335.735 +Rp 449.600 = Rp 2.785.335
4. Kabupaten Semarang Rp 2.302.797 + Rp 449.600 = Rp 2.752.397
5. Kota Salatiga Rp 2.101.457 + Rp 449.600 = Rp 2.551.057
6. Kabupaten Grobogan Rp 1.890.000 + Rp 449.600 = Rp 2.339.600
7. Kabupaten Blora Rp 1.894.000 + Rp 449.600 = Rp 2.343.600
8. Kabupaten Kudus Rp 2.290.995 + Rp 449.600 = Rp 2.740.595
9. Kabupaten Jepara Rp 2.107.000 + Rp 449.600 = Rp 2.556.600
10. Kabupaten Pati Rp 1.953.000 + Rp 449.600 = Rp 2.402.600
11. Kabupaten Rembang Rp 1.861.000 + Rp 449.600 = Rp 2.310.600
12. Kabupaten Boyolali Rp 2.000.000 + Rp 449.600 = Rp 2.449.600
13. Kota Surakarta Rp 2.013.810 + Rp 449.600 = Rp 2.463.410
14. Kabupaten Sukoharjo Rp 1.986.450 + Rp 449.600 = Rp 2.436.050
15. Kabupaten Sragen Rp 1.829.500 + Rp 449.600 = Rp 2.279.100
16. Kabupaten Karanganyar Rp 2.054.040 + Rp 449.600 = Rp 2.503.640
17. Kabupaten Wonogiri Rp 1.827.000 + Rp 449.600 = Rp 2.276.600
18. Kabupaten Klaten Rp 2.011.514 + Rp 449.600 = Rp 2.461.114
19. Kota Magelang Rp 1.914.000 + Rp 449.600 = Rp 2.363.600
20. Kabupaten Magelang Rp 2.075.000 + Rp 449.600 = Rp 2.524.600
21. Kabupaten Purworejo Rp 1.905.400 + Rp 449.600 = Rp 2.355.000
22. Kabupaten Temanggung Rp 1.885.000 + Rp 449.600 = Rp 2.334.600
23. Kabupaten Wonosobo Rp 1.920.000 + Rp 449.600 = Rp 2.369.600
24. Kabupaten Kebumen Rp 1.895.000 + Rp 449.600 = Rp 2.344.600
25. Kabupaten Banyumas Rp 1.970.000 + Rp 449.600 = Rp 2.419.600
26. Kabupaten Cilacap Rp 2.228.904 + Rp 449.600 = Rp 2.678.504
27. Kabupaten Banjarnegara Rp 1.805.000 + Rp 449.600 =Rp 2.254.600
28. Kabupaten Purbalingga Rp 1.988.000 + Rp 449.600 = Rp 2.437.600
29. Kabupaten Batang Rp 2.129.117 + Rp 449.600 = Rp 2.578.717
30. Kota Pekalongan Rp 2.139.754 + Rp 449.600 = Rp 2.589.354
31. Kabupaten Pekalongan Rp 2.084.155 + Rp 449.600 = Rp 2.533.755
32. Kabupaten Pemalang Rp 1.926.000 + Rp 449.600 = Rp 2.375.600
33. Kota Tegal Rp 1.982.750 + Rp 449.600 = Rp 2.432.350
34. Kabupaten Tegal Rp 1.958.000 + Rp 449.600 = Rp 2.407.600
35. Kabupaten Brebes Rp 1.866.722 + Rp 449.600 = Rp 2.316.322
https://regional.kompas.com/read/2021/11/06/145354478/buruh-ingin-umk-jateng-2022-naik-16-persen-wagub-gus-yasin-enggak-masalah