Salin Artikel

Protes Krisis Iklim, 10 Patung Pejabat Ditenggelamkan di Daerah Terendam Rob

Mereka melakukan aksi protes di kawasan Tambak Rejo, Kota Semarang, yang menjadi salah satu daerah terdampak percepatan perubahan iklim.

Dengan menggandeng seniman dari Kota Semarang, mereka yang tergabung di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Tengah menenggelamkan 10 patung tokoh para pemangku kebijakan.

Patung dari manekin itu dilukis beberapa wajah pemimpin daerah yang seharusnya berperan dalam memberikan solusi atas dampak kerusakan lingkungan.

Patung-patung itu ditenggelamkan tak jauh dari pemukiman nelayan tepatnya di bekas Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang sudah tenggelam akibat banjir rob dan penurunan muka tanah.

Selain itu, bersama warga yang terdampak mereka juga melakukan aksi bentang spanduk di tengah-tengah kondisi rob bertuliskan "Selamatkan Kawasan Pesisir Jawa Tengah, Hentikan Solusi Iklim Palsu".

Direktur Eksekutif Walhi Jateng, Fahmi Bastian mengatakan aksi ini merespon terkait permasalahan krisis iklim yang dibahas dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia.

"Menyikapi COP26 yang diselenggarakan di Skotlandia, di sana pimpinan dunia berkumpul bicara krisis iklim. Kita melihat bahwasanya di pesisir Jateng ada beberapa daerah rentan krisis iklim yang wilayahnya terancam tenggelam. Salah satunya Semarang dan ada Demak, Pekalongan," kata Fahmi ditemui di Tambak Rejo, Jumat (5/11/2021).

Fahmi berharap agar pemerintah memiliki komitmen yang lebih jelas dan nyata demi kepentingan warga pesisir yang terdampak krisis iklim.

"Tidak hanya mementingkan perekonomian dengan terus membangun industri di pesisir. Yang terancam tidak hanya rakyat tapi juga bisa para pejabat," ungkap Fahmi.

"Kami berharap pemerintah tidak hanya ekonomi semata, tapi lihat masyarakat pesisir yang rentan ini seera ditangani jangan hanya Tambak Rejo sebagai kampung bahari hanya nilai estetik saja tapi bagaimana nasib warga diperhatikan," tegasnya.

Dalam aksi itu melibatkan tiga perupa dari Kota Semarang yakni Gunawan, Muji Konde dan Adit.

Gunawan mereprentasikan aksi protes ini dalam bentuk karya kontemporer dengan medium patung manekin para pemangku kebijakan.

"Patung ini sengaja kami buat mirip tokoh para pejabat. Prosesnya sekitar 1 minggu. Ada 10 patung kami tenggelamkan di tengah rob dan bekas bangunan yang tenggelam. Kami ingin merespons dalam bentuk seni rupa semacam fragmen di kawasan terdampak yang dulunya daratan namun sudah tenggelam," ungkap Gunawan.

Salah satu warga, Dani (44) mendukung aksi tersebut dan berharap ada tindakan pemerintah karena keprihatinan terhadap prediksi 5 tahun lagi kampungnya akan tenggelam.

"Ya mendukung. Sudah 10 tahun lebih ada rob. Sudah 5 tahun ini paling parah. Kalau tidak ada penanganan khawatir 5 tahun lagi pemukiman warga akan tenggelam," ujar Dani.

Ia menyebut ada banyak bangunan yang sudah tenggelam di kawasan pesisir Tambak Rejo.

"Ada TPI, Mushola, bangunan Pertamina, TPU ikut hancur semua. Kalau air pasang kampung nelayan ikut diterjang rob," ujar nelayan Tambak Rejo ini.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/181419578/protes-krisis-iklim-10-patung-pejabat-ditenggelamkan-di-daerah-terendam-rob

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke