Salin Artikel

Banjir Kali Lamong Meluas ke 15 Desa di Gresik, 40 Hektar Sawah Terendam

GRESIK, KOMPAS.com - Daerah terimbas banjir akibat luapan Kali Lamong di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, bertambah dari semula lima desa menjadi 15 desa di tiga kecamatan. 

Semula, hanya beberapa desa di Kecamatan Benjeng dan Balongpanggang yang terendam.

Namun dari pantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik pada Jumat (5/11/2021) hingga pukul 12.00 WIB, banjir mulai menggenangi satu desa di Kecamatan Kedamean.

"Di Kecamatan Kedamean, air menggenangi sekitar 40 hektar area persawahan yang ada di Desa Cermen," ujar kepala BPBD Gresik Tarso Sagito, ketika dihubungi, Jumat.

Desa terdampak banjir di Kecamatan Balongpanggang, kini menjadi Desa Dapet, Banjaragung, Wotansari, Karangsemanding, Sekarputih dan Pucung.

Sementara di Kecamatan Benjeng, desa terdampak meliputi Desa Lundo, Sedapurklagen, Gluranploso, Deliksumber, Bangkelo lor, Munggugianti, Kedungrukem dan juga Bulurejo.

Untuk banjir di Desa Dapet membuat jalan lingkungan tergenang air dengan ketinggian 5 hingga 15 sentimeter, kendati air yang sempat menggenangi jalan poros desa terpantau mulai surut.

Meski demikian, empat rumah warga dan area persawahan sekitar 2 hektar masih terendam air.

Kemudian di Desa Banjaragung, jalan lingkungan sepanjang 2.700 meter tergenang dengan ketinggian air mencapai 1,2 meter.

Air juga merendam jalan poros desa sepanjang 300 meter, area persawahan sekitar 200 hektar, serta 130 rumah warga.

Sementara di Desa Wotansari, banjir membuat jalan lingkungan sepanjang 1.080 meter tergenang air dengan ketinggian 20 hingga 80 sentimeter.

Jalan poros desa sepanjang 750 meter juga tergenang air, dengan ketinggian 20 sampai 30 sentimeter.

Kemudian rumah warga sebanyak 175 unit, serta area persawahan sekitar 51 hektar juga terendam.

"Kalau di Desa Karangsemanding, jalan lingkungan tergenang 20 hingga 30 sentimeter, jalan poros desa 30 hingga 60 sentimeter, dan persawahan sekitar 30 hektar," ucap Tarso.

Kemudian di Desa Sekarputih, banjir membuat jalan lingkungan tergenang air setinggi 40 sampai 80 sentimeter, meski air yang sempat menggenangi jalan poros desa berangsur surut.

Dengan area persawahan sekitar 25 hektare dan 205 unit rumah warga masih terendam.

Untuk Desa Pucung, berimbas pada terendamnya jalan lingkungan sepanjang 1.000 meter dengan ketinggian air 30 hingga 80 sentimeter.

Jalan poros desa terendam sepanjang 800 meter, dengan tinggi air 30 hingga 60 sentimeter.

Air bah juga masih menggenangi sebanyak 250 rumah warga di Desa Pucung, serta sekitar 29 hektar area persawahan.

Sementara di Kecamatan Benjeng, ada delapan desa yang saat ini terendam air seperti yang dijabarkan di atas.

Dengan dampak yang ditimbulkan beragam, mulai merendam area persawahan, rumah warga, jalan, hingga membuat beberapa titik tanggul penahan air jebol.

"Karena intensitas hujan tinggi, diperparah dengan sejumlah tanggul yang berfungsi untuk mengontrol debit air di beberapa titik juga mulai jebol," kata Tarso.

Untuk itu, BPBD Gresik terus menjalin koordinasi dengan Muspika Benjeng dan Balongpanggang, termasuk dengan Pemdes yang terdampak banjir.

Dengan genangan air di wilayah Kecamatan Balongpanggang terpantau berangsur surut, sementara di Kecamatan Benjeng malah bertambah meningkat.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/180036078/banjir-kali-lamong-meluas-ke-15-desa-di-gresik-40-hektar-sawah-terendam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke