Salin Artikel

Keluarga Sebut Kesederhanaan Andika Perkasa Menurun dari Sang Ayah, Perwira Militer yang Tak Punya Mobil Pribadi

Hal ini disampaikan paman Andika Perkasa di Blitar, Jawa Timur, Masduki yang juga adik ipar ibunda Andika, Udiati.

Menurut Masduki, ayah Andika Perkasa dahulunya adalah seorang perwira militer.

Meski demikian, selama hidup, Sunarto memilih tidak memiliki mobil pribadi.

"Mas Sunarto itu orang yang sederhana, bersih, putih. Tidak punya mobil pribadi. Hanya mobil dinas ketika belum pensiun," ujar Masduki.

Andika pun dia sebut sebagai sosok sederhana dan ramah sekalipun kini dia adalah menantu dari AM Hendropriyono, mantan pejabat militer berpengaruh.

"Dari dulu ketika masih taruna ya begitu, dia orangnya ramah dan supel bergaul di keluarga. Ketika sudah berpangkat pun tidak berubah," kata Masduki saat ditemui Kompas.com di kediamannya di Kampung Gebang Kidul, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Rabu (3/11/2021) malam.

Selain ayahnya, sejumlah keluarga Andika lainnya juga merupakan anggota TNI dan Polri.

Masduki, paman Andika sendiri adalah polisi yang di akhir masa jabatannya menjadi Kapolsek di Blitar.

Menurut Masduki, kakek dan nenek Andika, Bajuri dan Tuminah menikahkan empat putrinya dengan anggota TNI.

Termasuk ibu Andika Perkasa, Udiati yang menikah dengan Sunarto.

"Pak Bajuri dan Ibu Tuminah ini punya lima anak perempuan. Semuanya menikah dengan anggota TNI kecuali istri saya, Sukesi, yang menikahi saya anggota Polri," kata Masduki.

Sementara kakek Andika yang bernama Bajuri, bukanlah anggota TNI, melainkan PNS di SMPN 1 Kota Blitar.

Menurutnya, cucu pasangan Bajuri-Tuminah tidak ada yang menjadi tentara atau polisi, kecuali Andika dan adik bungsunya, Bhirawa Braja Paksa.

Bhirawa adalah perwira polisi berpangkat Komisaris Besar yang kini menjabat sebagai Kabid Propam di Polda Metro Jaya Jakarta.

Dia biasa menyempatkan diri berziarah ke makam kakek-neneknya di pemakaman Kelurahan Karanglo.

Andika juga tidak lupa menemui keluarga besarnya, seperti saat melakukan kunjungan kerja di Markas Batalyon Infanteri 511 Blitar.

"Waktu itu kami berkumpul di rumah adik saya, Hariyanto. Kami foto-foto bersama. Dia mengenal hampir semua anak-anak paman dan bibinya," ujar bibi Andika, Sukesi.

Kebiasaannya ke Blitar sudah dia lakukan sejak menjadi siswa Akademi Militer Magelang.

Setiap libur panjang, Andika selalu pulang ke Blitar.

Saat ini pun dia pasti pulang ke Blitar paling tidak sekali dalam setahun.

"Dan ketika sudah mulai memiliki jabatan, dia seperti berusaha mengatur setiap adanya kunjungan kerja ke Blitar, biar bisa nyekar ke makam kakek dan neneknya serta bertemu kami," ujar Masduki.

Punya sifat ramah

Andika dikenal ramah dan tak canggung saat bersama keluarga besarnya.

"Kalau ada sepupunya yang belum dia kenal atau dia lupa namanya, dia pasti akan tanya, 'yang ini siapa?'," ujar Masduki, pensiunan polisi berusia 80 tahun itu.

Terkait anggapan bahwa Andika adalah sosok militer yang menjunjung tinggi profesionalisme, Masduki sependapat.

Menurutnya, Andika juga seorang prajurit TNI yang profesional namun masih menjaga nilai-nilai tradisi termasuk menziarahi makam kakek-neneknya serta menjaga hubungan kekeluargaan dengan saudara-saudaranya.

"Dan kami keluarga Blitar mendoakan semoga beliau amanah mengemban jabatannya jika nanti memang benar jadi dilantik sebagai Panglima TNI," ujarnya.

(KOMPAS.com/Penulis : Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani)

https://regional.kompas.com/read/2021/11/05/065332478/keluarga-sebut-kesederhanaan-andika-perkasa-menurun-dari-sang-ayah-perwira

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke