Salin Artikel

Gibran Sering Terima Keluhan Parkir "Nuthuk" dari Warga lewat Medsos

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku sering menerima keluhan dari warga soal petugas parkir nuthuk atau menarik tarif melebihi ketentuan.

Keluhan warga itu dia sampaikan dalam acara Pembinaan dan Pembekalan Teknis Pengelola dan Petugas Parkir dengan tema "Parkir Ramah Lebih Berkah" di Grand HAP Hotel Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/11/2021).

Gibran mengatakan, apa yang disampaikannya itu bukan mencari kesalahan karena keluhan yang dia terima bukan hanya masalah parkir. Namun, juga permasalahan lainnya di Solo.

"Saya bukan cari-cari kesalahan. Tapi untuk perbaikan kita semua. Setiap hari saya menerima banyak masukan. Bukan masalah parkir saja, tapi semua masalah di Solo," kata Gibran.

Putra sulung Presiden Jokowi ini mengatakan, keluhan-keluhan itu disampaikan warga melalui akun media sosial (medsos) pribadinya.

Gibran mengungkapkan, ada banyak keluhan yang dia terima terkait dengan masalah parkir nuthuk.

Namun, dia hanya menyebutkan beberapa contoh yakni di timur Alun-alun Utara Keraton Solo dan Kawasan Singosaren.

Dari laporan yang masuk petugas parkir tersebut menarik tarif melebihi ketentuan. Selain itu pelayanan petugas parkir tidak ramah dan terkesan arogan.

"Sebenarnya masih banyak sekali masukan warga terkait dengan parkir yang masuk kepada saya," kata suami Selvi Ananda.

Gibran meminta para petugas parkir di Solo dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Dengan pelayanan yang baik, maka masyarakat akan merasa nyaman dan aman.

"Para petugas parkir harus pakai seragam dan tarifnya yang sesuai. Jangan sampai kejadian-kejadian seperti itu terulang lagi," ungkap dia.

Lebih jauh, Gibran pun mengingatkan kepada semua petugas parkir yang ikut dalam bimbingan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan karena mereka rentan terhadap penularan Covid-19.

"Selama bertugas gunakan masker meskipun saat ini sudah memasuki PPKM Level 2," kata Gibran.

Kepala Bidang Perparkiran Dinas Perhubungan Solo, Henry Satya Negara mengatakan, telah menindak oknum petugas parkir nakal yang menarik tarif tidak sesuai dengan ketentuan.

Penindakan itu dia lakukan dengan cara melubangi kartu tanda anggota jika kedapatan melakukan pelanggaran.

Jika dilakukan sampai tiga kali, maka petugas parkir dikeluarkan dan kartu tanda anggota akan ditarik.

"Peringatan pertama kartu tanda anggota kita lubangi satu. Ini sesuai dengan Perda 1 Tahun 2013. Melakukan pelanggaran kedua kita lubangi dua KTA-nya. Sampai melakukan tiga kali kita cabut KTA dan petugas parkir tidak boleh bekerja lagi," terang dia.

Henry menyebutkan, sampai dengan saat ini jumlah petugas parkir di Solo yang tercatat dan terdaftar dalam KTA ada sebanyak 2.500 orang.

Mereka terus diberikan pembinaan dan pembekalan teknis dengan tujuan mereka dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.

https://regional.kompas.com/read/2021/11/02/172925378/gibran-sering-terima-keluhan-parkir-nuthuk-dari-warga-lewat-medsos

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke