Salin Artikel

Guru di Alor Akui Pukul Muridnya hingga Tewas karena Tak Kerjakan Tugas, Teman Sekelas Korban Jadi Saksi

Ia memukul karena MM tak mengerjakan tugas yang ia berikan. Pemukulan terjadi di sekolah pada Sabtu (16/10/2021) sekitar pukul 11.00 Wita.

SK yang emosi memukul korban dengan tangan tepat di bagian atas kepala korban sebanyak 1 kali. Ia kemudian menendang bokong korban.

SK selanjutnya memukul betis korban dengan menggunakan belahan bambu sebanyak 1 kali.

Akibatnya, korban mengalami luka bengkak pada leher, pantat dan betis korban.

MM kemudian menceritakan kejadian tersebut ke orangtuanya. Ia dilarikan ke RSUD Kalabahi, Kabupaten Alor karena kondisinya terus menurun.

Setelah dua hari dirawat, siswa kelas 1 SMP itu mennghembuskan napas terakhrnya pada Selasa (26/10/2021) sekitar pukul 01.00 Wita dini hari.

Akan periksa teman sekelas korban

Kapolres Alor AKBP Agustinus Christmas mengatakan telah memeriksa SK sebagai saksi. Saat diperiksa, SK mengaku perbuatannya.

"Dalam keterangannya, terduga pelaku mengakui perbuatannya," ungkap Agustinus, kepada Kompas.com, Jumat (29/10/2021) pagi.

Ia mengatakan saksi lainnya masih belum bisa diminta keterangan. Termasuk orangtua korban yang masih dalam kondisi berduka.

Polisi juga akan memeriksa teman-teman MM yang saat itu berada dalam satu kelas.

"Untuk teman sekelas korban, kita harus hati-hati meminta keterangan mereka dan dalam suasana yang tenang, sehingga mereka tidak takut atau merasa terancam saat diminta keterangan," kata Agustinus.

Dia mengatakan ada perlakukan khusus jika petugas memeriksa anak-anak sebagai saksi.

"Pemeriksaan anak baik sebagai saksi, korban maupun pelaku, harus dalam keadaan yang tenang," sambungnya.

"Sudah, sudah dilakukan pemecatan tadi pagi, jam sembilan sudah kita keluarkan surat pemberhentian terhadap guru itu, (SK) yang bersangkutan dalam status sebagai tenaga pendidik non PNS," jelas Alberth.

Menurut Alberth, pihaknya baru mendapat laporan penganiayaan tersebut pada Selasa (26/10/2021).

"Langkah pemecatan langsung diambil oleh Dinas Pendidikan terhadap tersangka SK," tegasnya.

Alberth menambahkan, setelah mendapat laporan tim dari Dinas Pendidikan langsung menjenguk korban MM di rumah sakit.

"Kita jenguk itu sekitar pukul 08.00 Wita, sebelum korban meninggal dunia," ungkap Alberth.

Ia mengaku telah memerintahkan semua pihak untuk membantu proses penyidikan.

"Sudah saya perintahkan kepala sekolah dan guru-guru untuk kooperatif dan membantu proses hukum di polisi, sehingga kasus ini menjadi terang benderang," ujarnya.

Dia menyesalkan dan mengutuk peristiwa kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah yang menyebabkan siswa MM meninggal dunia.

Menurutnya para guru seharusnya dapat memberikan sangsi bagi siswa secara edukasi bukan dengan kekerasan.

"Dalam berbagai pertemuan dengan para guru di lingkungan sekolah, Dinas Pendidikan Alor selalu memberikan sosialisasi agar kekerasan tidak boleh terjadi di lingkungan pendidikan," tegasnya

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sigiranus Marutho Bere | Editor : Pythag Kurniati), Pos Kupang

https://regional.kompas.com/read/2021/10/29/105000378/guru-di-alor-akui-pukul-muridnya-hingga-tewas-karena-tak-kerjakan-tugas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke