Salin Artikel

Panti Asuhan di Klaten Kebanjiran Ratusan Porsi Seblak dan Baso dari Order Fiktif, Pedagang Rugi

KLATEN, KOMPAS.com - Panti Asuhan Putri Aisyiyah di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menerima orderan fiktif berupa makanan siap saji dari para pedagang.

Pengurus Panti Asuhan Putri Aisyiyah, Ayu Silawati mengatakan menerima orderan fiktif makanan bakso pada Senin (18/10/2021) pukul 23.00 WIB.

Bermula penjual bakso menelepon panti asuhan dengan tujuan melakukan kofirmasi pemesanan bakso sebanyak 30 bungkus atas nama Briyan.

"Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB kami mendapat telepon dari pedagang bakso dengan tujuan konfirmasi apa benar asrama mendapatkan orderan atas nama Bapak Briyan," kata Ayu dikofirmasi Kompas.com, Jumat (22/10/2021).

Dalam percakapannya itu, jelas Ayu, pemesan menyampaikan sudah mentransfer uang sebesar Rp 450.000 kepada penjual bakso.

Namun, saat dicek di mobil banking saldo milik penjual bakso tidak bertambah.

"Anehnya pemesan ini di dalam chat-nya bilang kalau sudah transfer uang sebanyak Rp 450.000 kepada penjual. Tapi saat dicek mobile banking faktanya uang tidak nambah," terang Ayu.

"Malam itu juga pemesan masih bisa dihubungi tapi jawabannya selalu berbelit-belit dan nampak tidak meyakinkan. Untungnya penjual ini sudah langsung konfirmasi kepada pihak panti asuhan," tambah dia.

Pada Selasa (19/10/2021) pagi, panti asuhan kedatangan pedagang seblak dari Wedi dengan tujuan sama untuk melakukan konfirmasi pesanan seblak.

"Hari Selasa pukul 10.00 WIB kami kedatangan tamu dari pedagang warung seblak Wedi dengan tujuan yang sama konfirmasi pesanan. Kali ini atas nama Bapak Denny Sumargo yang pesan seblak sejumlah 30 porsi untuk acara sore," kata dia.

Untuk memastikan pesanan itu, pihaknya meminta pedagang seblak menghubungi pemesan. Pada saat ditelepon profil pemesan tersebut tidak ada dan terlihat hanya memanggil.

Diduga nomor milik pedagang seblak tersebut sudah diblokir oleh pemesan.

"Ketika pedagang menghubungi nomor pemesan tersebut sudah tidak bisa lagi. Nomor pedagang tersebut sudah diblokir oleh pemesan. Karena pemesan atas nama Denny Sumargo belum transfer uang saya sarankan tidak membuatkan pesanan," terang dia.

Kemudian sore hari sekitar 10 pedagang baik seblak maupun bakso berdatangan ke panti asuhan.

Pihaknya bingung dengan banyaknya pedagang yang datang ke panti asuhan. Padahal, panti asuhan tidak memesan makanan dari para pedagang itu.

"Sorenya itu sekitar pukul 16.00-17.00 WIB ada sekitar 10 pedagang bakso dan seblak masing masing membawa 30-45 porsi ke panti asuhan. Mereka datang karena dapat pesanan atas nama Bapak Denny Sumargo," terangnya.

Menurut dia, pedagang yang datang ke panti asuhan tidak melakukan konfirmasi sudah mendapat bukti transfer uang dalam bentuk nota pembayaran.

"Sejumlah pesanan bahkan dilebihkan dengan bermodus lebih dari uang pembayaran tersebut untuk ditransferkan kepada pihak pengurus panti asuhan atas nama Bapak Pandu. Padahal di panti kami tidak ada atas nama tersebut," ungkap Ayu.

Pihaknya mengaku dirugikan dengan kejadian tersebut karena telah mencemarkan nama baik panti asuhan. Ayu mengatakan kejadian order fiktif makanan ini baru pertama kali terjadi.

Guna mengantisipasi agar kejadian serupa tidak kembali terulang, pihak panti asuhan telah melaporkan terkait orderan fiktif tersebut ke pihak berwajib.

"Kami sudah melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib. Kemarin malam dari Polres Klaten langsung datang ke panti asuhan," ungkap Ayu.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Klaten AKP Guruh Bagus Eddy Suryana membenarkan ada aduan korban orderan fiktif dari Panti Asuhan Putri Aisyiyah.

"Saat ini sedang kita lakukan penyelidikan," terang Guruh.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/22/154759078/panti-asuhan-di-klaten-kebanjiran-ratusan-porsi-seblak-dan-baso-dari-order

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke