Salin Artikel

Ibu Meninggal karena Covid-19, Kakak Beradik di Jombang Kini Tinggal di Pesantren

Ketiga anak itu kehilangan ibu mereka yang meninggal karena Covid-19. Peristiwa itu terjadi beberapa jam sebelum mereka masuk ke tempat isoter.

Sebelum kehilangan ibunda, mereka juga telah ditinggalkan sang ayah yang pergi dari rumah beberapa tahun yang lalu.

Ketiga anak tersebut adalah BMR (15), AR (12), serta AF (5). Mereka adalah anak dari FT (39), asal Desa Catakgayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Tinggal di Pesantren

Kondisi terkini, BMR dan AR resmi menjadi santri di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Kabupaten Jombang.

Adapun adik mereka, AF, kini tinggal di salah satu panti asuhan di wilayah Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.

BMR dan AR menjadi santri Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, pada Selasa (19/10/2021).

Kakak beradik itu datang ke Pesantren Tambakberas diantarkan paman mereka dan petugas dari Puskesmas Mojowarno.

Di Pesantren Tambakberas, keduanya tinggal di Asrama Al-Wahabiyyah 1 Bahrul Ulum.

Asrama pesantren tersebut diasuh oleh Mundjidah Wahab, putri pendiri NU KH Wahab Chasbullah, yang kini menjadi Bupati Jombang.

Kedatangan BMR dan AR disambut oleh Mundjidah. Keduanya langsung diberi jas almamater sebagai simbol keabsahan mereka sebagai santri di Pesantren Tambakberas.

Mundjidah mengaku senang karena BMR dan AR akhirnya mau tinggal dan melanjutkan pendidikan di pesantren.

Sebelumnya, sempat muncul kekhawatiran terhadap masa depan dan pendidikan mereka karena tak lagi memiliki orangtua.

Mereka menjadi yatim setelah Ibunya meninggal dunia karena Covid-19, Minggu (15/8/2021). Sedangkan ayahnya telah pergi dari rumah sejak beberapa tahun lalu.

"Alhamdulillah, kami senang karena mereka mau mondok (masuk pesantren) di sini. Ini sudah kami tunggu-tunggu," kata Mundjidah di Pesantren Tambakberas, Selasa (19/10/2021).


Biaya Digratiskan

Selain belajar ilmu keagamaan sesuai kurikulum pesantren, BMR dan AR akan melanjutkan pendidikan formalnya.

BMR akan sekolah di Madrasah Aliyah Wahab Chasbullah. Sedangkan adiknya, sekolah di Madrasah Tsanawiyah Bahrul Ulum.

Mundjidah mengatakan, biaya pendidikan anak itu selama di pesantren digratiskan.

Beasiswa gratis biaya pendidikan juga akan diterima keduanya jika nantinya menempuh pendidikan di perguruan tinggi.

"Apabila mereka tetap (mondok) di sini, nanti akan kita kuliahkan juga," ujar Mundjidah.

Bupati Jombang itu menambahkan, fasilitas gratis mondok di pesantren juga berlaku bagi anak-anak lainnya yang orangtuanya meninggal karena Covid-19.

Fasilitas itu, kata Mundjidah, menjadi bagian dari upaya menangani dampak pandemi Covid-19 pada anak-anak agar masa depan dan pendidikan mereka tetap terjamin.

Sesuai Keinginan

Menempuh pendidikan di pesantren menjadi keinginan yang sempat diungkapkan AR sebelum ibunya meninggal dunia karena Covid-19.

Hal itu dituturkan Muhammad Rukin, paman dari BMR dan AR, saat mengantarkan keponakannya ke Pesantren Tambakberas Jombang.

"Dari sebelum ibunya meninggal, adiknya sangat ingin mondok. Setelah ibunya meninggal, ditawari mondok, anaknya langsung mau," kata Rukin.

Tawaran untuk tinggal dan belajar di pesantren diterima BMR dan adiknya saat Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengunjungi mereka di Isoter Mojowarno pertengahan Agustus.

Setelah menyelesaikan karantina, BMR dan AR mengurus berbagai prosedur perpindahan sekolah maupun menyiapkan berbagai keperluan sebelum pindah ke pesantren.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/19/193806678/ibu-meninggal-karena-covid-19-kakak-beradik-di-jombang-kini-tinggal-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke