Salin Artikel

Cerita Selly, Atlet Karate Peraih Medali PON Papua, Sempat Dilarang Ayah gara-gara Wajah Lebam Tiap Pulang Latihan

Orangtuanya sempat menolak dan melarang disaat dia berlatih serius cabang olahraga (cabor) karate sebagai jalan hidupnya.

"Dulu memang sempat dilarang sama bapak, namanya orangtua, apalagi saya anak perempuan, mungkin enggak tega," kata Selly ditemui di rumahnya, Selasa (19/10/2021).

Peraih medali perunggu di cabor karate nomor Kumite (under 55 kg putri) PON XX Papua ini mengaku kondisinya saat pulang ke rumah yang membuat orangtua sempat melarang.

Ketika itu Selly masih berusia sekitar 15 tahun, baru mulai serius menekuni olahraga beladiri karate.

Latihan yang keras membuat gadis ini pulang dalam keadaan wajah lebam, pergelangan kaki terkilir dan cidera lain.

"Karate memang olahraga yang keras dan cepat, jadi luka atau cidera sebenarnya biasa. Tapi ya, namanya orangtua pasti enggak tega ngeliatnya," kata Selly.

Torehan prestasi Selly hingga perkuat Timnas Karate Indonesia

Di ajang nasional, diantaranya, Juara 1 Kumite (under 48 kg junior putri) Kejurnas KKI Bekasi tahun 2015. Kemudian Juara 1 Kumite (under 53 kg putri) LA Cup Sumbagsel, dan Juara 1 Kumite (under 59 kg y) Seleknas KKI, Bekasi, Jawa Barat 2016.

Sedangkan di tingkat nasional, Selly pernah menjadi kampiun di Kumite under 55 kg putri Batam Internasional Open (2017), hingga Juara 1 Kumite under 53 kg putri di SBY Internasional Cup (2019).

Hingga kini, Selly sendiri masih tercatat sebagai salah satu atlet yang memperkuat timnas Indonesia untuk cabor karate.

"Minggu depan sudah fokus latihan lagi untuk Sea Games," kata Selly.


Orangtua akui larang karena tidak tega, kini bangga Selly kuliah pakai beasiswa karate

Orangtua Selly, Slamet Suryadi (48) mengakui keluarga pernah melarang putrinya itu untuk menekuni karate.

Bahkan, di saat yang sama, Selly sempat diminta untuk berhenti.

"Bagaimana nggak khawatir, kok pulang latihan wajahnya bengkak," kata Slamet.

Beberapa kali Selly pulang dengan cidera hasil latihan. Slamet pun melarang putri pertamanya itu ikut karate.

"Tapi dia serius, meski sudah cidera, begitu sembuh latihan lagi," kata Slamet.

Keluarga pun akhirnya memahami dan mendukung pilihan Selly itu.

"Kalau sudah begitu, kita sebagai orangtua ya harus dukung. Alhamdulillah prestasinya bagus. Bahkan kuliah juga dari beasiswa karate," kata Slamet.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/19/141136778/cerita-selly-atlet-karate-peraih-medali-pon-papua-sempat-dilarang-ayah-gara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke