Salin Artikel

Cerita Pelajar Padang, Termakan Hoaks Vaksin Tak Aman dan Tak Halal, Sadar Setelah Baca Berita

Gara-gara isu menyesatkan seperti vaksin bisa menyebabkan sakit dan kematian, vaksin tidak halal dan lainnya menyebabkan warga banyak takut disuntik vaksin.

Akibat isu hoaks itu dirasakan, Andri (14) salah seorang pelajar di Kota Padang.

Andri sempat tidak mau divaksin karena mendengar isu vaksin tidak aman dan tidak halal.

"Awalnya sih takut karena ada isu vaksin bisa menyebabkan orang meninggal dan vaksin tidak halal," kata Andri kepada Kompas.com, disela-sela acara vaksinasi yang digelar Badan Intelijen Nasional (BIN) Sumbar, di Padang, Kamis (14/10/2021).

Andri bercerita beberapa hari sebelum divaksin, pihak sekolah memberitahu bahwa akan ada vaksinasi gratis secara massal.

Saat itu, Andri tidak begitu menghiraukannya karena berpikir tidak akan ambil bagian dalam vaksinasi itu.

Ditertawakan teman saat menolak ikut vaksinasi di sekolah

Namun, salah seorang temannya mengajak untuk ikut vaksin.

Andri pun membeberkan alasannya tidak ikut vaksin karena takut akibat adanya isu-isu negatif dari vaksinasi tersebut.

"Saat itu saya bilang ke teman itu, vaksin tidak aman dan bisa menyebabkan kematian. Teman itu tertawa dan mengatakan itu hoaks," kata Andri.

Kemudian, Andri dan temannya itu sepakat untuk mencari pemberitaan di media melalui penelusuran Google.


Sadar setelah baca berita

Dari pemberitaan Kompas.com, tertanggal 30 Mei 2021 ternyata berita vaksin bisa menyebabkan kematian adalah hoaks.

"Saya baca di Kompas.com, itu ternyata hoaks. Akhirnya saya dan teman sepakat untuk divaksin hari ini," kata Andri.

Setelah mendapatkan informasi yang benar itu, Andri akhirnya meminta izin ke orangtuanya untuk ikut vaksin.

"Saya minta izin ke papa dan mama. Mereka mengizinkan dan saya ikut vaksin hari ini," kata Andri.

Andri mengakui vaksinasi hampir sama dengan suntik biasa sehingga tidak terasa sakit.

"Seperti disuntik biasa saja. Seperti digigit semut," kata Andri.

Jangan termakan hoaks

Kepala BIN Sumbar Hendra menyebutkan selama ini masyarakat masih termakan berita bohong tentang vaksin.

Maka itu diimbau kepada masyarakat agar dapat bijak dan tidak terprovokasi berita bohong.

"Jangan terpengaruh berita hoaks, mari melaksanakan vaksinasi. Jangan sampai datang gelombang ketiga di Indonesia, khususnya di Kota Padang. Semoga level PPKM di daerah Sumbar semakin turun," kata Hendra.

Hendra menyebutkan kegiatan vaksinasi massal yang digelarnya dipusatkan di MAN 2 Padang yang diikuti 3.500 pelajar dan santri.

Mereka tersebar di sembilan sekolah, di antaranya MTs Thawalib, MAN 2, SMK 2, SMK 3, SMP 35, SMP 38, SMK 6, SMP 16 dan SMP 32 Padang.

Selain itu juga dilakukan vaksinasi secara "door to door" ke rumah-rumah warga.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/15/082706378/cerita-pelajar-padang-termakan-hoaks-vaksin-tak-aman-dan-tak-halal-sadar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke