Salin Artikel

Kemudikan Bus Listrik yang Diberikan ke UGM, Airlangga: Saya Terakhir "Nyopir" 20 Tahun Lalu...

Usai menyerahkan bantuan, Airlangga Hartarto mengemudikan bus berkeliling halaman depan Balairung UGM.

Penyerahan bantuan itu dilaksanakan di Balairung UGM. Acara itu juga dihadiri Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Rektor UGM Panut Mulyono, Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna Sugarda, serta Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Aset UGM Bambang Agus Wironoto.

Airlangga menyerahkan langsung bantuan itu kepada Rektor UGM Panut Mulyono.

Usai menyerahkan bantuan, Airlangga Hartarto langsung berjalan masuk ke dalam salah satu bus listrik.

Alumnus Jurusan Teknik Mesin UGM ini lantas berbincang-bincang dengan rektor dan wakil rektor di dalam bus.

Setelah itu, Airlangga Hartarto berjalan ke depan dan duduk di kursi kemudi. Sedangkan Pratikno, Panut Mulyono, Sugarda, dan Bambang Agus Wironoto duduk di kursi penumpang.

"Saya terakhir nyopir 20 tahun yang lalu. Minggir, minggir," ujar Airlangga sembari menghidupkan mesin bus listrik, Sabtu (9/10/2021).

Setelah itu, dengan perlahan Airlangga mengemudikan bus listrik. Bus itu berjalan pelan mengelilingi halaman depan Balairung UGM. Sesekali terlihat Airlangga membunyikan klakson.

"Jadi terkait dengan mobil listrik ini kan kemarin ada arahan ketua MWA (Majelis Wali Amanat UGM) Prof Pratikno untuk membantu UGM dan karena saya alumnus dan juga diminta oleh pak Pratik kami bantu sumbangkan empat bus, dua bermesin diesel karena delivery cepat yang dua bermesin listrik," ucapnya.

Bus listrik yang diserahkan kepada UGM berukuran sedang. Bus listrik ukuran sedang ini yang pertama masuk Indonesia. Sehingga perlu proses homologasi (proses sertifikasi) juga dari Kemenhub.

"Sekarang seluruh regulasinya sudah selesai dan ini bisa menjadi prototipe untuk bus antar kota dan shuttle seperti yang dilakukan oleh UGM," ucapnya.


Bantuan yang diberikan sesuai dengan bidang ilmu yang dahulu pernah ditekuni Airlangga di UGM. Airlangga berharap UGM bisa menjadi salah satu penggerak pengembangan teknologi kendaraan listrik di Indonesia.

"Dulu saya belajar mesin, jadi saya memberi mesin diesel dan juga elektrik," ujarnya.

Sementara itu, Rektor UGM Panut Mulyono mengapresiasi bantuan Airlangga. Panut menyampaikan, fasilitas pendidikan dan penelitian yang dimiliki UGM ada di berbagai tempat.

Bantuan ini akan dimanfaatkan untuk mendukung konektivitas fasilitas pendidikan. Sehingga memudahkan mobilitas civitas UGM.

"Bantuan ini sangat bermanfaat. Kami berterima kasih atas bantuan dari para alumni yang terus mengalir," tuturnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/09/195402478/kemudikan-bus-listrik-yang-diberikan-ke-ugm-airlangga-saya-terakhir-nyopir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke