Salin Artikel

Apresiasi Penanganan Covid-19 di RSLI Surabaya, Jokowi: Sekarang Sudah Tidak Ada Pasien Sama Sekali

Hal itu disampaikan Jokowi dalam rangkaian peringatan HUT ke-76 Tentara Nasional Indonesia (TNI) lewat video konferensi, Selasa (5/10/2021).

Jokowi mengapresiasi peran TNI bersama stakeholder terkait, baik dokter, perawat, apoteker, analis medis, dan petugas lainnya serta relawan pendamping PPKPC-RSLI dalam bertugas melayani pasien Covid-19.

"Terima kasih atas seluruh kerja keras Saudara-saudara semuanya," kata Jokowi secara virtual, Senin.

Jokowi menyampaikan, RSLI pernah merawat 10.560 pasien Covid-19 dan saat ini sudah nol pasien.

"Tadi dari 10.560 pasien sekarang sudah tidak ada pasien sama sekali. Sekali lagi terima kasih atas kerja kerasnya. TNI Polri, Pemda, relawan yang betul-betul kerja keras siang malam dalam mengatasi sebaran Covid-19. Semuanya terima kasih, terima kasih, terima kasih," ucap Presiden.

Jokowi mengatakan, RSLI dinilai cukup berhasil memberikan kontribusi dalam penyembuhan pasien Covid-19 di Jawa Timur.

Sementara itu dalam laporannya, Wakil Kepala RSLI dr Krisna Murti melaporkan bahwa situasi dan kondisi RSLI Indrapura Surabaya telah merawat 10.560 pasien positif Covid-19.

Saat ini nol pasien yang dirawat dengan kapasitas tempat tidur berjumlah  410.

Adapun personel yang bertugas di RSLI sejumlah 302 personel dengan rincian 61 personel TNI-Polri, 8 personel RSUD dr. Soetomo, 9 personel dari Dinkes Jatim, dan 224 personel dari unsur BPBD dan Relawan.

"Terima kasih atas kepercayaan dan dukungan bapak presiden kepada kami. Kami selalu memberikan pelayanan terbaik kepada pasien Covid-19," kata dr Krisna lewat video konferensi.

"Semoga Presiden dan Wakil Presiden selalu dalam keadaan sehat wal afiat. Selanjutnya kami siap melanjutkan tugas. Dirgahayu TNI, bersatu, berjuang kita pasti menang," imbuhnya.

Sementara itu, penanggungjawab RSLI, Laksamana Pertama dr Ahmad Samsulhadi menyatakan, pada saat awal didirikannya RSLI, kasus pasien terkonfirmasi Covid-19 makin tak terkendali dengan berbagai tingkat keparahan klinis.

Menurut dia, RSLI berdiri ibarat oase di tengah padang pasir.

"RSLI seolah menjadi harapan baru dalam penanganan kasus tersebut, terutama untuk kasus-kasus dengan gejala ringan sampai sedang," kata Samsulhadi.

Ketika hampir semua RS di Jawa Timur mengalami over capacity dengan meledaknya jumlah pasien Covid-19, saat itu pula RSLI mulai beropersi.

"Pasien berbondong-bondong memilih RSLI. Salah satu alasan sederhana, karena RSLI ini secara performance dinilai tidak menakutkan," ujar dia.

Dari awal didirikan pada Juni 2020 hingga saat ini, RSLI telah merawat 10.560 pasien, meliputi pasien mandiri dan pasien pekerja migran Indonesia (PMI).

Kemudian sejak 2 Oktober 2021, semua tempat tidur di RSLI tidak dihuni seorang pun pasien.

"Tentunya gambaran ini menjadi salah satu parameter situasi terkini Covid-19 di Jawa Timur. Alhamdulillah, patut bersyukur kepada Allah atas pertolongan-Nya," ucapnya.

Kendati demikian, berkaca dari dua gelombang besar Covid-19 sebelumnya, Samsulhadi mengingatkan agar semua pihak tetap waspada terhadap potensi gelombang baru penyebaran Covid-19.

"Kami tidak boleh lengah dan mengimbau agar selurah warga masyarakat tetap menaati protokol kesehatan," tutur dia.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/05/173553378/apresiasi-penanganan-covid-19-di-rsli-surabaya-jokowi-sekarang-sudah-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke