Salin Artikel

Badar, Dalang Muda Pencipta Wayang Anjukladang, Wakili Jatim di Ajang Pemuda Pelopor Tingkat Nasional

Berkat capaian tersebut, Badar, demikian dalang muda ini akrab disapa, berhak mewakili Jatim di ajang pemilihan pemuda pelopor tingkat nasional 2021.

Pemilihan pemuda pelopor merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Mas Badaralam ini adalah juara untuk kategori agama, sosial, dan budaya mewakili Jawa Timur,” ujar Kasubbidang Prasarana dan Sarana Pramuka Kemenpora, Abdul Latif, di Sanggar Seni Astha Brata Nganjuk, Jumat (1/10/2021).

Dalam kesempatan itu Latif bertindak sebagai juri. Kedatangannya ke Sanggar Seni Astha Brata yakni untuk menilai Badar, untuk kemudian diseleksi bersama perwakilan pemuda pelopor dari provinsi lainnya.

“Mudah-mudahan Mas Badaralam bisa membawa nama Nganjuk dan Jawa Timur di kancah nasional, yang akan diadu nanti dengan 34 provinsi pemuda-pemuda untuk kategori agama, sosial, dan budaya,” tutur Latif.

“Hasilnya nanti akan kita umumkan melalui media web siapa saja yang akan dipanggil, dan nanti yang akan dipanggil itu diadu lagi untuk nanti disematkan hadiah di hari sumpah pemuda oleh Bapak Presiden,” lanjut dia.

Badar si pencipta wayang Anjukladang

Badar merupakan dalang muda asli Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Ia merupakan pencipta Wayang Anjukladang, karya inovasi budaya khas Nganjuk dalam dunia pedalangan.

Wayang Anjukladang sendiri telah dikukuhkan menjadi karya inovasi budaya khas Nganjuk oleh Plt Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi pada 24 Agustus 2021 lalu.

“Pak Plt Bupati sangat support sekali. Bahkan untuk Mas Badaralam ini Pak Plt Bupati men-support SK Bupati tentang Wayang Anjukladang,” tutur Kepala Disparporabud Nganjuk, Gunawan Widagdo.

Inovasi cerita Wayang Anjukladang ini diharapkan bisa menjadi ikon Nganjuk.

Sementara itu, Badar menjelaskan Wayang Anjukladang merupakan seni pedalangan khas Nganjuk yang bercerita seputar Nganjuk.

Termasuk mengenai sejarah Kota Angin, sebutan Kabupaten Nganjuk.

Menurut Badar, Wayang Anjukladang berbeda dengan wayang pada umumnya.

Di antara yang membedakan yakni busana wayang, bentuk wayang, dan sampurnya yang khas.

“Lalu yang kedua adalah jenis iringan. Iringan kami memasukkan iringan gambang yang lebih dominan. Karena kami adaptasi dari wayang timplong,” papar Badar.

Perbedaan lainnya, kata Badar, ada pada penokohan.

Wayang Anjukladang tak mengambil nama tokoh dalam lakon Wayang Purwa seperti Werkudoro, Arjuna, maupun Rahwana.

Melainkan mengambil tokoh yang berkaitan dengan Nganjuk.

“Ini penokohannya (Wayang Anjukladang) itu kami mulai dari tokoh-tokoh di Mataram Kuno, yaitu adalah tokoh-tokoh seperti Mpu Sindok, Dyah Wawa, Raja Mataram Kuno di Jawa Tengah,” sebutnya.

“Lalu kita juga interpretasi Resi Anjuk Ladang, di mana nama tersebut juga ada di prasastri (Anjuk Ladang) bernama Sangget Mpu Anjuk Ladang,” beber Badar.

https://regional.kompas.com/read/2021/10/01/133828678/badar-dalang-muda-pencipta-wayang-anjukladang-wakili-jatim-di-ajang-pemuda

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke