Salin Artikel

Covid-19 di Kulon Progo Melandai, Tak Ada Lagi Kecamatan Zona Merah dan BOR Tinggal 11 Persen

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mengungkap, 4.409 dari 4.478 rukun tetangga (RT) statusnya zona hijau.

Tidak ada wilayah yang diisolasi atau zona merah, hanya 69 RT saja yang masih ada kasus Covid-19.

“Dari laporan para panewu (atau camat), tidak ada lagi yang terpapar (Covid-19) di zona hijau,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi melalui keterangan singkatnya, Senin (27/9/2021).

Pola warna masih menjadi acuan sebagai gambaran penyebaran Covid-19 di kabupaten ini.

Zona hijau mendominasi. Hal ini terungkap dari laporan harian BPBD Kulon Progo terkait Covid-19 pada tingkat RT sampai 26 September 2021.

Zona kuning sebanyak 1,4 persen atau tersebar pada 75 wilayah RT di 10 dari 11 kapanewon (kecamatan) yang ada.

Hanya kapanewon Samigaluh yang tidak lagi mencatat adanya kasus baru.

Sementara, zona orange tersisa tiga RT seperti di Kokap, Panjatan dan Pengasih.

Dengan gambaran terus menguatnya wilayah yang bebas dari Covid-19, Joko mengungkapkan, keseluruhan wilayah Kulon Progo berada di zona kuning.

“Berhubung Kulon Progo termasuk aglomerasi Yogyakarta maka zonanya kuning,” kata Joko.

Masih menurut Joko, keberhasilan juga akibat dari penerapan isolasi terpusat di rusunawa dan rumah isolasi yang tersebar di berbagai kalurahan.

Dengan memisahkan yang sakit dari keluarga, maka pencegahan penularan yang cepat dan besar bisa dibendung.

“Menunggu masa isolasinya habis sekaligus menjaga kontak di dalam keluarga,” kata Joko.

Kasus Covid-19 di Kulon Progo pernah tersebar hingga lebih dari 1.200 RT. Puncaknya terjadi di Juli 2021 lalu.

Saat itu, rumah sakit tak lagi mampu menampung pasien dan tingginya kematian pasien isolasi mandiri. Pemerintah juga sampai mengubah satu rusunawa menjadi tempat isolasi.


BOR rendah

Seiring zona hijau menguat, keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 semakin rendah. Kini, BOR sudah 11 persen.

Tanda turunnya BOR sudah berlangsung sejak pekan lalu.

“Sekarang sudah rendah. Keterisian bangsal 11,10 persen,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo, TH Baning Rahayujati melalui keterangan singkat. Baning mengungkap catatan BOR pada 26 September 2021.

Pemerintah menyediakan 121 tempat tidur yang tersebar di dua RSUD dan beberapa rumah sakit swasta.

Layanan itu terbagi 72 tempat tidur di RSUD Wates, 39 tempat tidur di RSUD Nyi Ageng Serang. RS swasta juga menyediakan hingga 37 tempat tidur.

Semua disediakan untuk menghadapi Covid-19 yang kasusnya sangat tinggi. Puncak kasus pada Juli 2021 dengan BOR sekitar 90 persen setiap hari.

Saat itu, ICU selalu penuh dan terjadi antre IGD. Banyak warga tidak tertampung secara maksimal di rumah sakit.

Kini jumlah pasien semakin menyusut,  di RSUD Wates terpakai 10 dari 72 tempat tidur disediakan. Sedangkan di RSUD NAS, hanya satu dari 39 tempat tidur yang disediakan.

Begitu pula di RS swasta hnaya terisi tiga dari 37 yang disediakan. “Tidak ada antrean lagi di IGD,” kata Baning.

Perkembangan zona hijau maupun BOR yang rendah seiring sejumlah langkah pemerintah.

Selain isolasi terpusat, pemerintah menggenjot penyuntikan massal vaksin dalam satu bulan belakangan ini.

Alhasil, vaksinasi mencapai 72,5 persen sasaran untuk dosis satu dan 38,7 persen sasaran untuk dosis dua. Dosis tiga diterima 0,75 persen sasaran. Penerima vaksin sebanyak 342.720 sasaran.

Covid-19 di Kulon Progo sendiri sudah mencapai 21.326 kasus sampai sekarang. Sebanyak 160 kasus masih jalani isolasi. Kematian 429 kasus.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/27/173910978/covid-19-di-kulon-progo-melandai-tak-ada-lagi-kecamatan-zona-merah-dan-bor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke