Salin Artikel

Sekhdam, Film Kolaborasi Sineas Muda Lampung, Sajikan Pelestarian Kearifan Lokal

Ketua Komite Film DKL, Dede Safara mengatakan, kolaborasi bertajuk "Movie Lab" ini merupakan gabungan sekitar 20 komunitas dan sineas di seluruh kabupaten dan kota se-Lampung.

Menurut Dede, selama ini para sineas biasanya membuat film hanya bersama kelompok atau komunitasnya masing-masing.

“Belum pernah ada program kolaborasi yang menggabungkan para sineas dari berbagai komunitas untuk terlibat dalam satu produksi,” kata Dede dalam keterangan pers, Minggu (26/9/2021).

Diklaim sarat muatan lokal

Dede menambahkan, program Movie Lab sudah berjalan dan menghasilkan sebuah skrip film fiksi berjudul "Sekhdam (The Death Whistle)".

Film itu diklaim sarat muatan kearifan lokal.

“Sebelumnya, kami sudah urun rembuk dengan 20 komunitas film pada Juli 2021 kemarin. Akhirnya diputuskan bahwa Movie Lab akan dilaksanakan dengan memproduksi sebuah film fiksi bertema kearifan lokal Lampung,” kata Dede.

Dari urun rembuk tersebut, kata Dede, muncul berbagai ide.

Mulai dari bagaimana kaum muda bertahan dari dampak pandemi yang berkepanjangan, hingga bagaimana kaum muda menyoroti perbedaan pendapat antara kaum tua dan muda dalam upaya pelestarian kearifan lokal di Lampung.

“Ide tentang Sekhadam Lampung, dimunculkan oleh Iin Zakaria sineas dari Dakocan,  dan kemudian ide itu menjadi pilihan utama untuk diproduksi dalam Program Movie Lab ini,” kata Dede yang juga didampuk menjadi sutradara film ini.


Kilas cerita film Sekhdam

Sekhdam (The Death Whistle) karya Iin M Zakaria ini bercerita tentang seorang maestro seruling (sekhdam/serdam) khas Lampung yang kini hampir punah.

Hamdan, sang maestro diminta membuat sekhdam untuk seorang tetua adat.

Namun, sekhdam itu adalah karya terakhir sang maestro karena dalam proses ritual, sang maestro ikut "menitipkan" kesedihan akibat kematian anaknya.

Proses selanjutnya, yakni syuting film Sekhdam yang akan berlangsung dari 7 hingga 11 Oktober 2021 di Krui, Pesisir Barat.

“Sekhdam ini memang berasal dari Kabupaten Pesisir Barat,” kata Dede.

Orang-orang yang terlibat

Lebih lanjut, Dede mengatakan, pemeran utama film Sekhdam ini adalah Iswadi Pratama.

Reputasi pentolan Teater 1 Lampung tersebut sudah terkenal di kalangan pegiat teater dalam dan luar negeri.

“Secara khusus, Iswadi menyediakan waktu untuk fokus terlibat dalam garapan kolaborasi ini. Ini menjadi booster tersendiri bagi kami,” kata Dede.

Selain Iswadi Pratama, pemeran lain yakni Aditya Panoet dan Deddy.

Sedangkan beberapa komunitas yang mendukung film ini adalah Klub Nonton Lampung, Komunitas Dongeng Dakocan, B-Film, Sinela, SMK 5, SMK Pesawaran, UIN Lampung, Dharmajaya, Itera, dan lainnya.

Film ini diproduseri oleh Ketua Umum (DKL) Satria Bangsawan, dengan produser lapangan yakni Bagus S Pribadi (DKL) dan Iin Zakaria (wakil komunitas).

https://regional.kompas.com/read/2021/09/26/214936878/sekhdam-film-kolaborasi-sineas-muda-lampung-sajikan-pelestarian-kearifan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke