Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] TKW di Irak Minta Dipulangkan ke Indonesia | Pengakuan Teller Bank yang Curi Uang Nasabah

Di video tersebut Rokaya mengaku tak tahan dengan sakit yang dideritanya. Selain bermasalah dengan penglihatannya, Rokaya mengeluhkan sakit di leher dan kepalanya.

Sementara itu di Kota Dumai, HN (29), mantan teller bank BUMN mengaku menyesal usai mencuri uang milik delapan nasabah senilai Rp 1,2 miliar.

Perempuan berusia 29 tahun ini nekat mencuri uang milik nasabah demi melunasi utang pinjol dan memenuhi kebutuhan hidup pribadi serta keluarganya.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer Nusantara selengkapnya:

Tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Indramayu itu sedang sakit parah dan saat ini berada di Arbil, Irak.

Rokaya membuat video dan mengirimkan video tersebut kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu.

Dalam rekaman video itu, Rokaya berbicara dengan suara serak, meneteskan air mata, dan wajah yang pucat.

Selain masalah penglihatan. Rokaya tak tahan dengan sakit di leher dan kepalanya.

"Pak Presiden, bantu aku, Pak. Pulangkan saya ke Indonesia, saya sudah enggak kuat kerja lagi, Pak. Tolong pulangkan saya," ujar Rokaya melalui rekaman video.

Remaja ini ditemukan di Curug Cikoneng Gunung Guntur, Jumat (24/9/2021) sore.

Dikutip dari video yang diunggah akun Instagram Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, @kanghelmi_budiman, Gibran mengaku tak pernah merasakan malam selama tersesat di Gunung Guntur.

“Siang terus, tidak ada malam,” kata Gibran dalam rekaman video, saat berbicara dengan Helmi yang menjenguknya di Puskesmas Tarogong, Jumat malam.

Gibran juga menjelaskan ia bertahan selama lima hari di Gunung Guntur dengan minum air sungai dan makan daun.

3. Teller bank curi uang nasabah hingga Rp 1,2 miliar

HN (29), mantan teller Bank BUMN di Kota Dumai, Riau, mengaku menyesal usai mencuri uang milik delapan orang nasabah dengan total Rp 1,2 miliar.

Ia mengaku nekat mencuri uang milik nasabah demi melunasi utang pinjol dan memenuhi kebutuhan hidup pribadi serta keluarganya.

Akibat perbuatannya itu, kini HN telah dipecat dan terancam dipenjara.

"Saya menyesal, itu pasti," ucap HN saat ditanya wartawan, Jumat (24/9/2021).

Selain itu ia menyatakan akan menjalani proses hukum sebagai bentuk tanggung jawab atas perbuatannya itu.

"Cuma ya jalani saja lagi apapun yang ada di depan," kata HN.

Kasus tersebut terbongkar dari kecurigaan sang ibu karena korban tak pernah meminta dibelikan pembalut beberapa bulan terakhir.

Saat ditanya, korban mengaku diperkosa oleh MTA dan saat diperiksa ke RS, korban sudah hamil 4 bulan.

Pelaku mengancam korban akan membunuh ibunya dengan pisau jika memberitahu orang lain atas perilakunya tersebut.

Selain itu, tersangka juga memberikan iming-iming uang dengan kisaran Rp 25.000 sampai Rp 50.000 setelah melakukan aksinya.

Kadek menuturkan, pelaku akan memberikan kode ke korban dengan bersiul dan menyalakan korek api saat ingin melampiaskan nafsunya.

Selain itu petugas juga telah mengevakuasi 17 warga dari Distri Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Setelah Bandara Kiwirok dikuasai, akses penerbangan sudah mulai bisa dilakukan dengan lancar karena KKB mulai menjauh.

Sejak Jumat (24/9/2021) hingga Sabtu (25/9/2021) pagi, setidaknya sudah ada empat penerbangan yang berhasil masuk dan keluar Distrik Kiwirok.

"Total sudah empat sorti (penerbangan), sudah 17 warga dievakuasi dan 31 personel berhasil masuk Kiwirok," katanya.

Dengan jumlah tambahan tersebut, total sudah ada 66 personel yang berada di Distrik Kiwirok.

Dari jumlah itu, 56 orang berasal dari Satgas Nemangkawi dan 10 orang dari Polres Pegunungan Bintang.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ari Maulana Karang, Idon Tanjung, Idham Khalid, Dhias Suwandi | Editor : Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Priska Sari Pratiwi)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/26/055500078/-populer-nusantara-tkw-di-irak-minta-dipulangkan-ke-indonesia-pengakuan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke