Salin Artikel

Curahan Hati Peternak Ayam Petelur: Harga Turun, Kami Tak Bisa Bayar Kredit Bank

LAMPUNG, KOMPAS.com - Anjloknya harga telur membuat sejumlah peternak kesulitan membayar tunggakan kredit perbankan.

Sejumlah peternak bahkan terpaksa menjual ayamnya untuk membayar cicilan.

"Beberapa rekan kami sudah tidak bisa lagi bayar kredit bank, Pak Sekda. Mohon kiranya ada perhatian dari pemerintah atas turunnya harga telur ini," kata Koordinator Kelompok Peternak Ayam Petelur (Ketat) Sejahtera Mandiri Lampung, Yoce H Sodak saat audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Lampung, Fahrizal Darminto, Jumat (24/9/2021).

Audiensi di Ruang Abung, Komplek Gubernuran Lampung ini dilakukan untuk menyampaikan keluhan para peternak terkait anjloknya harga telur di tingkat peternak dan naiknya harga pakan.

Yoce mengatakan, sejumlah peternak sudah tidak mampu membayar cicilan pinjaman bank sejak dua bulan terakhir.

Padahal, sebagian besar peternak mengandalkan pinjaman bank untuk memulai usaha mereka.

"Kebanyakan rekan kami ini peternak kecil, yang di bawah 5.000 ekor. Modal awal sebagian besar minjam ke bank," kata Yoce usai audiensi.

Sebelum kesulitan seperti yang terjadi saat ini, Yoce mengatakan, cicilan pinjaman mampu dibayarkan.

Namun, kondisi sekarang sangat sulit untuk membayar pinjaman tersebut.

Yoce mengatakan, harga pakan pabrikan saat ini mencapai Rp 345.000 - Rp 360.000 per sak.

Sementara, harga jual telur di tingkat peternak turun drastis, mencapai Rp 17.000 per kilogram.

"Sekarang, modal pinjaman saja tidak terbayarkan," kata Yoce.


Untuk itu, Yoce juga meminta agar pemerintah bisa memfasilitasi relaksasi kredit bagi peternak ayam petelur ini.

"Sudah banyak yang gulung tikar. Di Merbau Mataram (Lampung Selatan), tinggal 12 orang dari 36 peternak yang bertahan. Kandangnya sudah kosong, sudah dijualin ayamnya karena enggak sanggup beli pakan, bayar cicilan," kata Yoce.

Terkait hal ini, Sekda Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, masalah ini menjadi perhatian pemerintah karena sudah menjadi isu nasional.

Fahrizal juga mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait relaksasi kredit.

"Kami segera koordinasi dengan OJK untuk keringanan pinjaman di bank," kata Fahrizal.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/24/143722278/curahan-hati-peternak-ayam-petelur-harga-turun-kami-tak-bisa-bayar-kredit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke