Salin Artikel

Tolak Proyek "Malioboro" Tegal, PKL dan Sopir Angkot Geruduk DPRD

TEGAL, KOMPAS.com - Bersama mahasiswa, massa yang terdiri dari pedagang kaki lima (PKL), pedagang Pasar Pagi, juru parkir, dan sopir angkot menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Kota Tegal, Jawa Tengah, Kamis (23/9/2021).

Mereka menuntut agar proyek City Walk "Malioboro" di Jalan Ahmad Yani dibatalkan karena akan berdampak pada aktivitas perekonomian dan masa depan mereka.

Selain tanpa didahului sosialisasi, proyek senilai Rp 9,7 miliar disebut tanpa melalui studi kelayakan dan uji publik oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal.

"Ketika proyek ini dilaksanakan dan sampai jadi apakah bisa menjamin kesejahteraan akan lebih naik. Makanya, kami selalu teriak menanyakan studi kelayakan," kata Miftahudin, salah satu peserta aksi.

Peserta aksi lainnya yang juga sopir angkot, Abror, mengatakan, setiap hari bersama 100-an sopir lainnya kerap mangkal dan menjemput penumpang di Pasar Pagi yang berada di Jalan Ahmad Yani.

"Adanya proyek ini usaha kita akan mati karena setiap hari kami masuk ke situ. Tak hanya pendapatan kurang, tetapi akan mati. Ada lebih dari 180 angkot yang setiap hari keluar masuk membawa penumpang karena ada Pasar Pagi," kata Abror.

Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Tegal Adi Arfian mengatakan, pihaknya sudah sampai dua kali menanyakan perihal studi kelayakan, tetapi tak pernah bisa ditunjukkan pelaksana proyek.

"Ketika kita tanyakan, mereka tidak bisa menunjukkan karena memang belum ada studi kelayakan. Namun, hari ini pekerjaan masih dilakukan dengan dikawal Satpol PP. Ini yang perlu menjadi sorotan DPRD sebagai wakil rakyat," kata Adi.

Menurut Adi, Pemkot Tegal tidak prosedural dalam proyek "Malioboro". Dimulai dari tidak adanya sosialisasi ke pihak yang bakal terdampak langsung hingga tidak adanya uji publik.

"Kalau ini dibiarkan berlarut-larut, takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Mungkin sampai bentrok antara pedagang dan pekerja, kan sangat disayangkan," kata Adi.

Untuk itu, Adi meminta agar DPRD bisa segera bertindak dan menyampaikan ke Pemkot agar pekerjaan ditunda.

Perwakilan massa akhirnya diminta masuk ke Gedung DPRD untuk beraudiensi. Setelah menyampaikan aspirasi, massa menuju lokasi proyek dan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR)

Wakil Ketua DPRD Habib Ali mengatakan, dirinya bisa memahami apa yang menjadi aspirasi massa dan akan segera ditindaklanjuti.

"Kami menampung aspirasi dan akan kami sampaikan ke pimpinan dan anggota DPRD lainnya untuk tindak lanjut, karena tindak lanjut harus secara kelembagaan," kata Habib Ali.

Meski demikian, Habib Ali menyatakan, dirinya tidak menginginkan ketika masyarakat sampai terdampak dan kehilangan mata pencarian.

"Saya tidak ingin kejadian seperti di tempat lain terulang lagi. Saya tegaskan tidak ada penggusuran, tetapi yang ada penataan," kata Habib Ali.

Sementara itu, berdasarkan video desain yang dirilis DPUPR, kawasan Jalan Ahmad Yani akan ditata menjadi kawasan city walk seperti di Jalan Malioboro, Yogyakarta.

Ruas jalan yang semula dua arah akan dijadikan searah. Sementara trotoar bagi pejalan kaki akan dilebarkan.

Di sepanjang trotoar tersebut juga akan disediakan tempat untuk para pedagang kuliner yang menggunakan food truck.

Sedangkan food truck sendiri masih menjadi penolakan bagi PKL karena dinilai akan memberatkan.

Kepala DPUPR Sugiyanto yang juga Pejabat Pembuat Komitmen proyek "Malioboro" belum bisa dimintai tanggapannya.

Pesan singkat dan panggilan telepon dari Kompas.com belum direspons. Adapun saat didatangi ke Kantor DPUPR, Sugiyanto diketahui sedang dinas luar kota.

Sebelumnya diberitakan, proyek revitalisasi Jalan Ahmad Yani Kota Tegal, Jawa Tengah, menjadi kawasan city walk seperti di Malioboro Yogyakarta menuai penolakan dari pedagang kaki lima (PKL) dan mahasiswa.

Pada hari pertama pelaksanaan pekerjaan fisik, Kamis (16/9/2021), puluhan PKL bersama mahasiswa harus menghentikan paksa pekerja kontraktor yang mulai membongkar trotoar. Alasan mereka, proyek tersebut tanpa melalui studi kelayakan dan sosialisasi.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/24/061857778/tolak-proyek-malioboro-tegal-pkl-dan-sopir-angkot-geruduk-dprd

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke