Salin Artikel

Orangtua Murid Protes, Anaknya Tetap Divaksin meski Sudah Dilarang

Aji Usman (40) mengaku sudah memberi tahu pihak sekolah bahwa anaknya jangan disuntik vaksin Covid-19, karena memiliki riwayat sesak napas.

Namun, pihak sekolah tetap mengizinkan siswi asal Desa Blang Weu Panjo, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe itu itu untuk mengikuti vaksinasi.

Menurut Aji, seusai disuntik vaksin, anaknya mengalami gejala muntah-muntah dan terpaksa dibawa ke Rumah Sakit Umum (RSU) Bunga Melati Lhokseumawe, pada Rabu (21/9/2021).

“Saya sudah bilang, jangan vaksin anak saya. Divaksin juga. Harus diingat, ini vaksin harus atas izin orangtua. Saya sudah datang ke sekolah untuk ingatkan jangan vaksin anak saya, karena ada riwayat sesak napas,” kata Aji Usman kepada wartawan di Lhokseumawe, Kamis (22/9/2021).

Menurut Aji, selain muntah, anaknya mengalami lemas dan sesak napas.

“Sekolah harus tanggung jawab,” kata Aji.

Sementara itu, Kepala SMK 1 Lhokseumawe Irwan memastikan bahwa tidak ada paksaan bagi para murid untuk ikut vaksinasi.

Menurut Irwan, informasi soal vaksinasi sudah disampaikan kepada orangtua murid melalui grup WhatsApp.

“Dia (siswi) ada riwayat sakit lambung dan sesak napas. Saya pastikan tidak ada paksaan,” kata Irwan.

Selain itu, menurut Irwan, tidak ada surat pernyataan dari orangtua murid yang menjelaskan soal larangan menerima vaksinasi.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/23/161723978/orangtua-murid-protes-anaknya-tetap-divaksin-meski-sudah-dilarang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke