Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Paiman Terima Rp 6 M dari Ganti Untung Proyek Tol | Teller Bank Curi Uang Nasabah hingga Rp 1,2 Miliar

Ia membagi uang tersebut ke 12 anggota keluarganya sehingga tak cukup untuk membeli sawah. Namun ia membeli dua rumah baru beserta pekarangannya yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah lamanya.

Sementara itu di Kota Dumai, seorang teller bank ditetapkan sebagai tersangka karena mencuri uang 8 nasabahnya hingga Rp 1,2 miliar.

Tersangka melakukan aksinya sejak Januari 2021 hingga Maret 2021 dengan modus mentransfer uang nasabah ke rekening milik orang lain.

Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut 5 berita populer Nusantara selengkapnya:

Uang tersebut tak cukup untuk dibelikan sawah karena harus ia bagi dengan 12 anggota keluarga lainnya.

Meski tak bisa membeli sawah, Paiman mengaku sudah membeli dua rumah baru beserta pekarangannya.

Rumah baru Paiman tersebut berada sekitar 500 meter dari rumahnya yang terkena dampak proyek pembangunan jalan tol.

"Uang itu saya belikan pekarangan yang sudah ada rumahnya. Saya beli rumah baru di Kolekan dan Beku," katanya saat ditemui rumahnya di RT 03 RW 05 Desa Siderejo, Karanganom, Klaten, Senin (20/9/2021).

Saat ini pelaku sudah dipecat dari pekerjaannya.

Ia melakukan aksinya sejak Januari 2021 hingga Maret 2021 dengan modus mentransfer uang milik nasabah ke rekening milik orang lain.

Kasu tersebut terungkap pada 22 Maret 2021 saat Unit Risk Complain yang bertugas melakukan pengawasan bank BUMN Cabang Dumai melakukan pemeriksaan terhadap saldo nasabah.

Ia curiga karena ada transaksi setoran dan penarikan hanya beberapa saat di hari yang sama.

Lalu, 11 buku tabungan milik delapan orang nasabah, 17 lembar daftar harian teller, print out 10 rekening koran, dan kartu ATM bank BUMN atas nama Edrian Nofrialdi.

Tidak ada namanya dalam daftar tersebut, padahal dirinya lolos seleksi dengan nilai di atas passing grade atau ambang batas minimal.

Ai tidak sendiri, ada 541 tenaga honorer lainnya yang bernasib serupa.

Dari total 621 peserta yang lolos, hanya 80 yang diangkat dan mendapat Surat Keputusan (SK) PPPK Kabupaten Pandeglang.

"Kuotanya hanya 80, diambil dari peringkat tertinggi, saya lolos dengan nilai 116, passing grade saat itu 85," cerita Ai kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (21/9/2021).

Ai mengatakan, seleksi pada 2019 adalah kali pertama dia mengikuti PPPK.

Ia pernah beberapa kali mengikuti seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS), namun tidak pernah lolos. Usianya sendiri saat ini sudah 47 tahun.

Namun ia hanya mengambil 5 ton. Sementara sisianya 15 ton akan ia bagikan secara gratis ke peternak ayam lainnya.

Namun dia mengaku, hanya akan membagikan ke peternak kecil yang populasi ayamnya hampir habis akibat hantaman kondisi sulit ini.

"Sisanya akan saya bagi ke peternak di sekitar saya, barang satu dua karung. Istilah orang Jawa bagi-bagi berkatlah," tutur dia.

Pembagian tersebut akan dikoordinasikan dengan kepala desa setempat.

Di depan rumah duka disediakan seekor kuda hitam yang dipercaya untuk penunjuk jalan menuju ke tempat penguburan.

Setelah dekat dari liang lahad, jenazah rambu akan diangkat dari peti dan dengan dibungkus kain sarung motif khas Sumba, jenazah Rambu akan diikat dengan kain khusus yang disebuta tiara kaha.

Ada 47 kain sarung yang digunakan untuk membungkus jenazah. Kain tersebut adalah kain yang dibawakan keluarga saat melayat pada tiga hari pertama setelah Rambu meninggal.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Idon Tanjung, Acep Nazmudin, Ignasius Sara | Editor : Michael Hangga Wismabrata, I Kadek Wira Aditya, Aprillia Ika, Pythag Kurniati, Priska Sari Pratiwi)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/22/055500378/-populer-nusantara-paiman-terima-rp-6-m-dari-ganti-untung-proyek-tol-teller

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke