Salin Artikel

Dikirimi Presiden Jokowi Jagung 20 Ton, Suroto Hanya Ambil 5 Ton

Truk-truk tersebut rupanya mengangkut 20 ton jagung.

Suroto kaget, lantaran ternyata jagung-jagung itu diberikan oleh presiden secara khusus untuk dirinya.

Meski mendapatkan kiriman 20 ton jagung dari presiden, Suroto mengaku tak akan mengambil seluruhnya.

"Saya ambil secukupnya saja, mungkin lima sampai enam ton," tutur dia saat ditemui di gudang pakannya di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Senin (21/9/2021).

Sedangkan 15 ton sisanya, akan dia bagikan ke peternak ayam lain di sekitarnya secara gratis.

Namun dia mengaku, hanya akan membagikan ke peternak kecil yang populasi ayamnya hampir habis akibat hantaman kondisi sulit ini.

"Sisanya akan saya bagi ke peternak di sekitar saya, barang satu dua karung. Istilah orang Jawa bagi-bagi berkatlah," tutur dia.

Pembagian tersebut akan dikoordinasikan dengan kepala desa setempat.

Suroto menceritakan, dirinya sempat terkejut ketika dihubungi oleh staf Presiden Jokowi soal pengiriman jagung ke gudang pakannya.

"Enggak menyangka. Saya tahunya tadi malam ditelepon Mas Agung (staf pribadi Jokowi) katanya mau mengantar jagung dua truk untuk saya," Suroto mengisahkan.

Suroto sempat menegaskan pada staf Jokowi, jika sudah ada bantuan jagung yang dijanjikan oleh presiden saat mereka bertemu di Istana Kepresidenan.

Dalam pertemuan itu, Jokowi menjanjikan memberikan 30.000 ton jagung dengan harga Rp 4.500 bagi peternak ayam petelur di sejumlah daerah.

"Saya bilang,'Mas, saya itu sudah dapat kiriman jagung dari kementerian yang akan saya beli Rp 4.500 per kilogram," tuturnya.

Namun, staf Jokowi menegaskan, jika dua truk jagung itu adalah pemberian khusus Jokowi di luar bantuan 30.000 ton yang dijanjikan presiden untuk peternak ayam petelur.

Menurutnya, hal ini adalah wujud respons cepat presiden menangani persoalan peternak ayam petelur.

"Terima kasih perhatian dan apresiasi Bapak Presiden yang begitu cepat ya. Bapak Presiden langsung mengutus sekretaris kepresidenan, sekretaris pribadi untuk memastikan jagung untuk saya," tutur dia.

Suroto pun menilai, jagung yang dikirimkan memiliki kualitas yang baik.

"Bagus ini. Tingkat kekeringannya juga bagus," kata Suroto sembari menimang-nimang jagung dari beberapa karung yang telah diturunkan.

Di hari yang sama, 90 ton truk jagung dari Presiden Jokowi juga tiba secara serentak di Blitar.

Jagung itu merupakan bagian dari bantuan 30.000 ton jagung dari Jokowi bagi peternak di tiga sentra wilayah di Jawa dan Sumatra.

"Ini adalah jagung yang dikondisikan harganya dibantu Pak Mentan yang hari ini datang tahap pertama sebanyak 90 ton," kata Ketua Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) Rofi Asifun.

Rofi menambahkan, 30.000 ton jagung yang dijanjikan itu juga diperuntukkan bagi petenak ayam di berbagai daerah seperti Klaten dan Lampung.

Dia belum bisa memastikan, berapa banyak peternak Blitar mendapatkan jatah bantuan dari presiden.

Selain 90 ton jagung, Rofi mengatakan, presiden secara khusus mengirimkan 20 ton jagung pada Suroto.

"Jadi total hari ini datang jagung 110 ton, tapi yang 20 ton itu pemberiannya Pak Presiden untuk Pak Suroto pribadi," tutur Rofi.

Dia pun memastikan peternak bisa membeli jagung bantuan pemerintah di gudang koperasi dengan harga Rp 4.500 per kilogram.

"Koperasi tidak akan mengambil marjin. Intinya Rp 4.500 di gudang koperasi. Koperasi juga akan membayar dengan harga ke pemasok yang ditunjuk kementerian," papar dia.

Rofi menjelaskan, Blitar adalah daerah pemasok telur terbesar di tingkat nasional.

Produktivitasnya antara 1.000 hingga 1.200 ton telur per hari.

Sedangkan kebutuhan jagung dalam satu hari di Blitar diperkirakan antara 1.000 hingga 1.500 ton.

Dia menyebutkan, ada lebih dari 5.000 peternak di Blitar dengan populasi ayam 20 juta hingga 25 juta ekor.

Meski begitu, sekitar 80 persen jumlah peternak ayam petelur di Kabupaten Blitar merupakan peternak rakyat dengan kepemilikan ayam kurang dari 20.000 ekor.

Mengalirnya bantuan dari presiden ini bermula dari insiden pembentangan poster yang dilakukan oleh Suroto saat Jokowi berkunjung ke Blitar, Selasa (7/9/2021).

Suroto ketika itu membentangkan poster "Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar. Telur Murah."

Dia berdiri menggenggam poster tersebut tepat ketika mobil presiden melintas perlahan di Jalan Moh Hatta.

Sesaat setelah kejadian itu, Suroto sempat dibawa ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.

Namun ia kemudian dilepaskan.

Sekitar sepekan kemudian, Suroto mendapatkan undangan bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana bersama sejumlah peternak ayam petelur lainnya.

Dalam pertemuan Rabu (15/9/2021) itu Presiden Jokowi menjanjikan bantuan jagung bagi peternak ayam petelur.

"Jadi langsung dijawab Pak Jokowi tanpa minta konfirmasi ke Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan. Ya untuk jagung segera diadakan (Rp) 4.500 dan disediakan 30.000 ton," tutur Suroto.

Menurut Suroto, presiden juga berterima kasih kepadanya karena telah membentangkan poster.

"Pak Jokowi bilang, 'Justru saya berterima kasih, kalau tidak ada poster kamu, saya tidak tahu keadaan di bawah, itu saya tidak tahu. Karena kadang laporan enggak sampai'," tutur Suroto menirukan ucapan presiden saat itu.

(KOMPAS.COM/ Asip Agus Hasani)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/21/050500978/dikirimi-presiden-jokowi-jagung-20-ton-suroto-hanya-ambil-5-ton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke