Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Ibu-ibu Peternak Ayam Geruduk Rumah Suroto | Bus yang Angkut Pegawai RSUD Kota Semarang Terguling

KOMPAS.com - Beberapa hari usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana, Suroto, peternak ayam petelur yang sempat membentangkan poster ke arah Jokowi, didatangi sejumlah ibu-ibu.

Ibu-ibu yang juga berprofesi sebagai peternak ayam itu ingin menanyakan kepada Suroto tentang kapan tersedianya jagung yang dijanjikan Jokowi sebanyak 30.000 ton seharga Rp 4.500 per kilogram.

Kepada ibu-ibu itu, Suroto menjawab bahwa bantuan jagung tersebut akan datang tak lama lagi. Pasalnya, hal tersebut sudah diputuskan sendiri oleh Jokowi.

Berita populer lainnya adalah seputar tergulingnya bus yang mengangkut sejumlah pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Semarang.

Bus itu terguling saat keluar dari obyek wisata Goa Tanding, Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (18/9/2021) petang.

Akibat kejadian ini, empat penumpang mengalami patah tulang, sedangkan delapan orang luka ringan. Adapun 15 lainnya dalam kondisi baik.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Sejumlah ibu-ibu peternak ayam menggeruduk rumah Suroto di Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021).

Suroto merupakan pembentang poster ke arah Jokowi saat Presiden berkunjung ke Blitar. Pada Rabu (15/9/2021), Suroto diundang ke Istana untuk bertemu Presiden Jokowi.

Salah seorang peternak ayam, Yesi, mengatakan kedatangannya ke rumah Suroto untuk menanyakan kapan terealisasinya janji bantuan jagung sebanyak 30.000 ton dari Jokowi.

"Jadi ya intinya kami datang ke Pak Suroto yang sudah menjadi salah satu perwakilan peternak yang ikut rapat dengan Pak Jokowi untuk menanyakan kenapa harga jagung tidak kunjung turun," ujarnya Sabtu.

Yeni juga membeberkan, para peternak dari beberapa daerah bersiap untuk melakukan unjuk rasa ke Jakarta bila harga jagung tidak kunjung turun.

Baca selengkapnya: Rumahnya Digeruduk Sesama Peternak Ayam, Suroto: Silakan Antar Saya ke Istana, Saya Siap

Sebuah bus pariwisata yang mengangkut 27 penumpang, terguling saat keluar dari obyek wisata Goa Tanding.

Peristiwa ini terjadi di Kalurahan Bejiharjo, Karangmojo, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (18/9/2021) petang.

Kepala Subbagian Humas Kepolisian Resor Gunungkidul Iptu Suryanto menjelaskan detik-detik bus pariwisata itu terguling.

Saat itu, bus akan keluar dari kawasan wisata Goa Tanding. Akan tetapi, di tengah jalan, ada mobil pikap yang sedang berhenti untuk memuat hasil panen kacang.

Bus tersebut tergelincir, lalu terguling ke kiri, dan akhirnya masuk ke area ladang milik warga.

"Saat ini kasus kecelakaan itu sudah ditangani oleh Satlantas," ucapnya,

Baca selengkapnya: Nekat Berwisata, Bus Rombongan Pegawai RSUD Kota Semarang Terguling, 4 Orang Patah Tulang

Seorang narapidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, diduga dipukuli oleh petugas Lapas.

Dalam sebuah video yang viral di media sosial, tampak napi tersebut memperlihatkan luka memar di bagian punggunya. Napi tersebut menyampaikan, dirinya dipukuli lantaran tidak memberikan uang.

"Ini tindakan pegawali Lapas Kelas 1 Medan, kami bukan binatang, kami manusia, Pak. Kami dikereng sampai bertahun-tahun di sini karena kecil aja. Dimintai uang Rp 30 juta-Rp 40 juta baru bisa keluar. Kalau enggak kami dipukuli seperti ini kalau enggak kasih uang,” tutur napi tersebut.

Kepala Lapas Kelas I Tanjung Gusta Erwedi Supriyatno menuturkan, pihaknya bersama Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Utara tengah menyelidiki video itu. 

Soal oknum pegawai di Lapas yang meminta uang kepada para napi, Erwedi membantahnya.

"Kalau masalah yang minta uang itu jelas tidak benar, karena itu memang tempat sel yang khusus untuk orang-orang melakukan pelanggaran atau dianggap risiko tinggi. Jadi untuk sementara saya nyatakan itu tidak benar," ungkapnya.

Baca selengkapnya: Ini Tindakan Pegawai Lapas Medan, Kami Bukan Binatang, Dimintai Rp 40 Juta, Dipukuli kalau Tak Dikasih

Ali Kalora, pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), tewas dalam kontak senjata dengan Satgas Madago Raya, Sabtu (18/9/2021).

Baku tembak tersebut berlangsung di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, sekitar pukul 18.15 Wita.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah Irjen Pol Rudy Sufahriadi memastikan bahwa sosok yang tewas dalam kontak senjata adalah Ali Kalora.

Selain Ali Kalora, peristiwa tersebut juga menewaskan satu anggota kelompok MIT, yakni Jaka Ramadhan.

Rudy menyampaikan, Ali Kalora dan Jaka sudah berpisah dengan anggota kelompok teroris Poso lainnya.

"Hanya mereka berdua, terpisah sudah berapa bulan," bebernya, Minggu (19/9/2021).

Baca selengkapnya: 4 Fakta Tewasnya Ali Kalora Pemimpin Teroris Poso, Ditemukan Bersama Anak Buah hingga Jenazah Sulit Dievakuasi

Gara-gara ada satu penumpang kapal yang mengamuk sambil menyabetkan badik, Hamzah (34) coba menyelamatkan diri dengan melompat ke laut.

Peristiwa ini terjadi di perairan Tanjung Pasir Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (16/9/2021) malam. Namun, usai kejadian tersebut, Hamzah menghilang.

Setelah tiga hari melakukan pencarian, tim gabungan Badan Search and Rescue (SAR) Kota Tarakan Kalimantan Utara menemukan tubuh Hamzah.

Sayangnya, warga Toli Toli, Sulawesi Tengah, itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jenazah Hamzah ditemukan pada Sabtu (19/9/2021) sekitar pukul 08.45 Wita.

"Tim SAR gabungan telah berhasil menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia di sekitar perairan Tanjung Pasir pada Koordinat 3°14'50.22"U117°36'19.50"T sekitar 4,11 NM dari LKP (Lokasi Kejadian Perkara) ke arah Utara," terang Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin.

Seusai dievakuasi, jenazah Hamzah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk diotopsi.

Baca selengkapnya: Lompat Ke Laut demi Selamatkan Diri dari Amukan Penumpang Lain, Hamzah Ditemukan Tewas 3 Hari Kemudian

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono; Kontributor Nunukan, Ahmad Dzulviqor | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Pythag Kurniati)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/20/061200678/-populer-nusantara-ibu-ibu-peternak-ayam-geruduk-rumah-suroto-bus-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke