Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pembentang Poster Bertemu Jokowi di Istana | Nakes Diserang KKB

KOMPAS.com - Suroto, pembentang poster saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Blitar, diundang ke Istana Kepresidenan. 

Bersama sejumlah peternak ayam petelur, Suroto bertemu Presiden Jokowi pada Rabu (15/9/2021).

Dalam pertemuan itu, Suroto sempat meminta maaf kepada Jokowi atas aksi membentangkan posternya. Namun, Presiden justru berterima kasih atas aksinya itu.

Berita populer lainnya adalah seputar kisah tenaga kesehatan Puskesmas Kiwirok yang diserang oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Seorang tenaga kesehatan, Marselinus Ola Attanila, yang selamat dari penyerangan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya menyaksikan teman-temannya disiksa oleh KKB.

Saat itu, Ola selamat lantaran bersembunyi di akar pepohonan. Akibat kejadian itu, Ola merasa trauma.

Berikut adalah berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com.

Suroto, peternak yang membentangkan poster ke arah Presiden Jokowi, diundang ke Istana Kepresidenan, Rabu (15/9/2021).

Kepada Kompas.com, ia menceritakan kisah pertemuannya dengan Jokowi. Suroto mengatakan, dia sempat bercakap dengan Jokowi.

Kepada Presiden Jokowi, Suroto menyampaikan permintaan maaf atas aksinya. Menurutnya, aksi pembentangan posternya dianggap malah bergulir hingga ke ranah politik.

Namun, kata Suroto, Jokowi justru mengucapkan terima kasih atas aksi pembentangan poster tersebut.

"Pak Jokowi bilang, 'Justru saya berterima kasih, kalau tidak ada poster kamu, saya tidak tahu keadaan di bawah, itu saya tidak tahu. Karena kadang laporan enggak sampai'," ujarnya, Kamis (16/9/2021).

Baca selengkapnya: Bertemu Presiden di Istana, Suroto yang Bentangkan Poster Minta Maaf, Jokowi: Justru Saya Berterima Kasih

Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan penyerangan terhadap Puskesmas Kiwirok, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pengunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021).

Seorang tenaga kesehatan yang berhasil selamat dari kejadian itu, Marselinus Ola Attanila, menceritakan detik-detik penyerangan KKB.

Ola menuturkan, begitu KKB tiba di Puskemas Kiwirok, mereka langsung merusak fasilitas hingga membakar gedung.

Waktu itu, Ola dan tiga rekan nakesnya, yaitu suster K, suster A, dan suster G sempat bersembunyi di barak medis.

Namun, karena tempat tersebut dilalap api, mereka akhirnya memutuskan menyelamatkan diri dengan lompat ke jurang.

"Puluhan anggota KKB justru menyerang Puskesmas. Mereka memecahkan kaca, mulai menyiram bensin, dan membakar Puskesmas. Jadi Puskesmas yang dibakar pertama kemudian bangunan lainnya," ucapnya, Jumat (17/9/2021).

Baca selengkapnya: Sembunyi di Akar Pohon hingga Lolos dari KKB, Ola Kisahkan Detik-detik Kawan Nakesnya Disiksa

Presiden Jokowi menegur seluruh kepala daerah di Sumut, tak terkecuali Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Teguran tersebut Jokowi sampaikan dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara, Kamis (16/9/2021).

Jokowi menjelaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pemerintah daerah di Sumut banyak yang mengendap di bank.

Salah satunya APBD Kota Medan. Presiden Jokowi menyebutkan, nilai yang mengendap mencapai Rp 1,8 triliun.

“Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," tuturnya di di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumatera Utara.

Baca selengkapnya: Jokowi Tegur Bobby Nasution karena Rp 1,8 Triliun APBD Medan Mengendap di Bank, Kepala Daerah Lain Juga Dicolek


 

Fenomena burung pipit yang berjatuhan di Kabupaten Gianyar, Bali, bikin heboh warganet. Kejadian tersebut berlangsung pada 9 September 2021.

Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar sudah melakukan uji laboratorium terhadap bangkai burung pipit.

Berdasar hasil penelitian yang telah diserahkan ke Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Gianyar, diyatakan bahwa kematian burung-burung itu bukan disebabkan penyakit infeksius.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar Made Santiarka menjelaskan, penyakit infeksius dapat dikarenakan serangan mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Jika bukan karena penyakit infeksius, Made menduga burung-burung itu mati karena kekurangan oksigen.

"Kayak kita berenang terlalu banyak air, kita kan jadi sulit bernapas karena kekurangan O2. Karena hujan lebat dia kan, terguyur air banyak sekali. Di samping itu juga kemungkinan juga bisa matinya karena habis makan-makanan yang beracun," paparnya, Jumat (17/9/2021).

Baca selengkapnya: Hasil Uji Laboratorium Ribuan Burung Pipit yang Berjatuhan di Bali Keluar, Penyebab Kematian Ternyata...

Terminal bus Anak Aia di Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, hampir rampung pengerjaannya.

"Saat ini sudah hampir rampung. Tinggal ada beberapa saja seperti pintu masuk terminal yang mesti dilebarkan kembali," beber Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah Sumbar, Deny Kusdyana.

Dia menerangkan, hingga Januari 2020, terminal Anak Aia dibangun dengan dana Rp 74 miliar. Dengan dibangunnya terminal ini, Padang kembali mempunyai terminal setelah hampir 12 tahun.

Bertepatan dengan peringatan Hari Perhubungan Nasional, terminal bus tipe A tersebut diperkenalkan.

"Alhamdulillah dalam waktu dekat tepatnya pada 21 Oktober 2021mendatang, terminal ini akan kita uji coba," ungkapnya, Jumat (17/9/2021).

Baca selengkapnya: Setelah 12 Tahun, Sumbar Kembali Punya Terminal Bus di Padang

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Blitar, Asip Agus Hasani; Kontributor Bali, Ach. Fawaidi; Kontributor Padang, Perdana Putra | Editor: Pythag Kurniati, David Oliver Purba, Aprillia Ika)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/18/061100278/-populer-nusantara-pembentang-poster-bertemu-jokowi-di-istana-nakes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke