Salin Artikel

Pulang Usai Shalat Subuh, Seorang Warga Temukan Mayat di Sawah, Diduga Korban Pembunuhan

INDRALAYA, Kompas.com - Sesosok mayat perempuan ditemukan warga di Desa Sribanding Kecamatan Pemulutan Ogan Ilir Sumatera Selatan Jumat (17/9/2021) sekitar pukul 05.30 WIB pagi.

Setelah diperiksa, mayat tersebut ternyata adalah warga desa setempat bernama Tarbiyah (52).

Adapun jasad korban sebelumnya telah dilakukan pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara M Hasan Palembang.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Yusantiyo Sandy mengatakan, jasad korban ditemukan pertama kali oleh warga setempat bernama Zahara.

Ia saat itu berjalan pulang ke rumah dari masjid setelah melaksanakan shalat subuh dan melihat sebuah sandal jepit di tengah jalan.

Sandal jepit itu lantas di tendangnya ke pinggir jalan yang merupakan kawasan tepi sawah. 

"Saat itulah saksi Zahara melihat sesosok mayat berada di sisi jalan dan langsung memanggil warga lain Ansor dan Agus untuk memeriksa mayat tersebut, penemuan itu lalu dilaporkan ke Kepala Desa Sri Banding yang langsung melaporkannya ke aparat kepolisian," kata Yusantiyo, dalam keterangan tertulisnya, Jumat. 

Polisi yang mendapat laporan langsung mendatangi lokasi bersama tim Inafis Polres Ogan Ilir dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), serta meminta keterangan saksi-saksi.

"Dari hasil identifikasi ditemukan luka sayatan pada korban. Sedangkan luka kekerasan lainnya tidak ada, koban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk dilakukan otopsi," ujarnya.

Ditambahkan Yusantiyo, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, hasil olah TKP dan hasil identifikasi, kuat dugaan mayat tersebut adalah korban pembunuhan.

"Dari keterangan saksi diketahui korban yang mengalami gangguan jiwa sering keluar rumah menuju jalan Desa Sri Banding pada pukul 02.00 WIB pagi. Korban juga kerap mengambil jemuran pakaian warga sekitar," pungkas Kapolres AKBP Yusantiyo Sandy.


Tinggal sendiri sebagai ODGJ

Sementara itu, Saparudin (52) salah satu kerabat korban mengatakan, Tarbiyah telah lama mengalami gangguan jiwa atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).

Selama ini, ia selalu tinggal seorang diri.

Saparudin mengatakan, kerabatnya itu sempat tinggal digubuk dekat rumah kakaknya yang telah lama dibangun.

Keluarga pun terkejut mendapatkan kabar kematian Tarbiyah dalam kondisi tak lazim tersebut.

"Kalaupun bunuh diri kami rasa tidak. Karena kondisinya tidak mungkin seperti orang bunuh diri," ungkapnya saat berada di rumah sakit.

Mereka pun tak mengetahui siapa pelaku dibalik tewasnya Tarbiyah. Sebab, meski mengalami gangguan jiwa, Tarbiyah tak pernah mengamuk ataupun melukai orang lain.

"Saya tadi lihat jenazahnya parah sekali. Walau ada gangguan, kesehariannya korban ini mencari barang rongsokan untuk kembali dijual," ungkapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/17/223433878/pulang-usai-shalat-subuh-seorang-warga-temukan-mayat-di-sawah-diduga-korban

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke