Salin Artikel

Usai Bentangkan Poster, Suroto Diperiksa 4 Jam di Kantor Polisi, Ketakutan Saat Pulang Seorang Diri

Ia dilepaskan setelah berada di kantor polisi sekitar empat jam. Surot bercerita ia masuk ke Polres Blitar sekitar pukul 15.30 WIB dan dilepaskan sekitar pukul 19.30 WIB.

Menurut peternak ayam tersebut, penyidik kepolisian mengajukan cukup banyak pertanyaan. Mulai tempat ia menulis poster hingga tujuan membentangkan poster.

"Kalau interogasinya saja mungkin sekitar dua jam, termasuk proses saya menandatangani tiga salinan berkas BAP (berita acara pemeriksaan)," ujar dia saat ditemui di rumahnya, Kamis (16/9/2021).

Selama menjalani pemeriksaan, Suroto mengaku sangat tertekan. Ia sempat berpikir akan dihukum karena aksinya membentangkan poster ke arah Presiden.

Usai diperiksa, Selasa malam Suroto pulang seorang diri. Saat itu ia masih diselimuti rasa ketakutan dan masih syok.

"Saya betul-betul ketakutan malam itu ketika harus pulang seorang diri," kenang Suroto.

Tiba di rumah, perasaan ketakutan belum juga hilang. Ia lebih banyak di rumah. Namun ia pernah beberapa kali keluar dari rumah untuk sembunyi.

Hal itu ia lakukan karena mendengar kabar dari rekannya sesama peternak jika polisi menanyakan keberadaannya.

Ia juga kembali sembunyi di rumah temanya saat polisi menghubungi adik-adik Suroto untuk menanyakan keberadaan peternak anak petelur tersebut.

"Saya takut dijemput polisi. Makanya saya sembunyi saja di rumah, tidak ke mana-mana," ujar dia.

Saat bertemu Jokowi, ia menjelaskan bahwa tulisan lengkap pada posternya bertulis "Pak Jokowi, bantu peternak beli jagung dengan harga wajar, telur murah".

Suroto mengatakan, aksinya kala itu merupakan bentuk spontanitas atas kondisi mencekik yang dialami peternak ayam petelur karena harga jagung untuk pakan begitu tinggi.

Di saat bersamaan, harga jual telur rendah.

Persoalan itu sudah sempat dibawa Suroto dan asosisasi peternak ayam petelur dalam audiensi dengan pihak Kementerian Pertanian. Namun, masalah tersebut menemui jalan buntu.

"Kita produksi telur saja seumpama 100 persen itu masih rugi, masih rugi. Sedangkan telur enggak bisa keluar, numpuk di kandang itu," kata Suroto.

Dengan peliknya situasi, Suroto pun berinisiatif melakukan aksi membentangkan poster.

Namun, ia tak pernah menyangka aksinya itu berujung pada pertemuannya dengan Presiden di Istana.

"Kalau saya ndak nekat membentangkan poster, ini pasti ndak akan ditanggapi. Dalam artian, saya percaya ini ndak sampai ke Pak Jokowi," kata Suroto.

"Saya percaya satu-satunya orang di Indonesia pada saat ini yang bisa menolong peternak ya hanya Pak Jokowi," tuturnya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani, Fitria Chusna Farisa | Editor : Robertus Belarminus, Dani Prabowo)

https://regional.kompas.com/read/2021/09/17/081800978/usai-bentangkan-poster-suroto-diperiksa-4-jam-di-kantor-polisi-ketakutan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke