Salin Artikel

Kura-kura Leher Ular yang Punah di Habitatnya Berhasil Dikembangbiakkan oleh BP2LHK

Kura-kura leher ular atau Chelodina mccordi saat ini telah punah di habitat aslinya di Danau Peto, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, NTT.

Kepala BP2LHK Kupang Erwin, mengatakan, pihaknya sudah melakukan sejumlah penelitian sejak tahun 2012 hingga 2017.

"Kura-kura leher ular, selama ini berada di tempat penangkaran stasiun penelitian Oilsonbai Kota Kupang," ungkap Erwin, kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021) malam.

Kemudian, setelah berhasil, anakan kura-kura mulai hidup mencapai usia dua hingga empat tahun.

Pihaknya lanjut Erwin, kemudian menyerahkan empat kura-kura tersebut kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT bersama dengan Wildlife Conservation Society - Indonesia Program (WCS-IP).

Erwin menegaskan terus mendukung adanya upaya-upaya pengembalian satwa liar endemik NTT melalui dua lembaga itu.



Penyerahan kura-kura itu kepada Kepala BBKSDA NTT diwakili oleh Kepala Bagian Tata Usaha BBKSDA NTT, Mulyo Hutomo, di Instalasi Karantina Hewan, Kantor Seksi Wilayah II BBKSDA NTT, Selasa (14/9/2021).

Erwin menyebutkan, empat ekor kura-kura tersebut merupakan hasil penelitian konservasi ex situ yang telah dilakukan oleh tim peneliti yang dipimpin Dr Kayat, S.Hut., M.Sc.

"Kami sebagai lembaga Litbang menyambut baik dan berterima kasih kepada BBKSDA NTT yang telah melibatkan Peneliti BP2LHK Kupang, yaitu Dr Kayat sebagai tim teknis dalam kegiatan repatriasi kura-kura leher ular sampai dengan proses selanjutnya melakukan kegiatan introduksi di habitat alaminya," kata Erwin.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/14/205305178/kura-kura-leher-ular-yang-punah-di-habitatnya-berhasil-dikembangbiakkan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke