Salin Artikel

Kisah Suroto, Peternak yang Bentangkan Poster ke Arah Jokowi, Kini Diundang ke Istana Negara

Beberapa meter dari pintu gerbang PIPP, seorang pria tiba-tiba berdiri dan membentangkan poster persis ke arah Presiden Joko Widodo yang sedang melintas perlahan.

Pria itu segera diamankan oleh personel Polres Blitar Kota. Identitasnya kemudian diketahui bernama Suroto.

Dia adalah seorang peternak ayam petelur dari Desa Suruhwadang, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.

Ketika itu, Suroto menggenggam poster bertulis, "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar."

Suroto sempat dibawa ke kantor polisi. Polisi mengatakan memeriksa identitas Suroto yang muncul secara tiba-tiba kemudian langsung memulangkannya.

Meski demikian, para peternak menganggap Suroto sebagai pahlawan mereka.

Karena berkat kenekatannya membentangkan poster ke arah Jokowi, aspirasi terkait kesulitan yang sedang dihadapi peternak ayam dapat tersampaikan.

Kabar terbaru, Suroto terpilih sebagai salah satu dari tiga perwakilan peternak ayam di Blitar yang diundang menemui Jokowi di Istana Presiden di Jakarta, Rabu (15/9/2021).

"Pak Suroto termasuk yang akan mewakili kami menemui Presiden di Jakarta. Beliau akan bersama Pak Sukarman dan Pak Rofi Yasifun (Ketua PPRN, asosiasi peternak ayam petelur)," ujar Suryono, wakil ketua PPRN, kepada Kompas.com, Selasa (14/9/2021).

Lolos dari cegatan aparat keamanan

Sebutan pahlawan yang disematkan peternak ayam petelur di Blitar bagi Suroto juga didasarkan pada keberhasilan Suroto meloloskan diri.

Menurut Suryono, sejak pagi hari, Selasa (7/9/2021), aparat dari Polres Blitar dan Polres Blitar Kota sudah bergerak mengadang para peternak yang berencana melakukan aksi bentang poster saat Jokowi berkunjung.

Suryono mengatakan, sembilan orang peternak ayam yang sedang berkumpul di sebuah warung kopi di Jalan Kalimantan sempat didatangi aparat keamanan.


Mereka diminta pindah ke bagian belakang warung kopi itu kemudian pagarnya ditutup dan dikunci dari luar.

"Kunci baru dibuka setelah rombongan Jokowi meninggalkan Blitar," ujar Suryono.

Di tengah upaya mencegah aksi bentang poster yang direncanakan para peternak, Suroto di luar dugaan membentangkan poster seorang diri.

"Ketika teman-teman yang lain tertahan, Pak Suroto malah berhasil membentangkan poster di area kunjungan Jokowi," kenang Suryono.

Suroto, ujar Suryono, adalah peternak berusia sekitar 50-an tahun yang selama ini menghadapi kebangkrutan seperti yang dialami kebanyakan peternak ayam petelur.

Sebelum pandemi, Suroto pernah memiliki ayam petelur sebanyak sekitar 15.000 ekor.

Jumlahnya terus menyusut sejak pandemi Covid-19 melanda dan kini hanya tersisa kurang dari 5.000 ekor.

"Semakin besar jumlah ayam yang kita miliki, semakin cepat menghabiskan aset yang kita miliki," ujar Suryono.

Seperti dirinya, Suroto pun harus menjual sejumlah aset pribadi.

Sepanjang yang dia tahu, Suroto telah menjual tanah, mobil, dan sepeda motor untuk menutup kerugian dan pada saat yang sama berusaha membayar angsuran pinjaman usaha ke perbankan.

Meski mempertaruhkan penjualan aset, ayam yang dimiliki Suroto terus menyusut.

"Sama seperti saya, jual tanah, jual kayu di kebon. Sudah ratusan juta tapi semuanya dipatok ayam, habis. Terakhir saya jaminkan sertifikat rumah ke bank," kata dia.

Meski belum banyak dikenal, kata Suryono, sebenarnya Suroto adalah salah satu pegiat asosiasi peternak ayam petelur di wilayah Blitar.

Dia bisa dikatakan sebagai salah satu penggagas berdirinya PPRN yang merupakan wadah organisasi peternak ayam petelur.

"Beda seperti pengurus yang lain yang memang sering terlibat mengurus perizinan kegiatan. Pak Suroto jarang tampil," ujarnya.

Sebanyak 11 nama pengurus asosiasi dicantumkan pada undangan tersebut, namun para pengurus asosiasi memutuskan untuk memilih tiga orang perwakilan saja, termasuk Suroto.

Dimasukkannya Suroto, kata Suryono, merupakan bentuk penghargaan atas keberhasilannya membentangkan poster ke arah Jokowi.

"Baru saja mereka bertiga selesai melakukan tes Covid-19 sebagai syarat melakukan perjalanan dan masuk ke lingkungan Istana," ujarnya.

Sesuai jadwal yang sampaikan pihak Istana Presiden, ujarnya, pertemuan dengan Jokowi akan berlangsung sekitar pukul 13.00 WIB, Rabu (15/9/2021).

Menurut Suryono, kalangan peternak berharap pertemuan itu akan menghasilkan solusi.

"Masalah yang kita hadapi ini dari tahun ke tahun yang itu-itu saja, dan selalu melibatkan pejabat pemerintah mulai tingkat daerah hingga pusat. Tapi masalah reda sebentar kemudian balik lagi dan balik lagi," ujarnya.

Masalah itu, ujarnya, selalu berputar di sekitar harga pakan ternak termasuk jagung dan harga jual telur.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/14/164526878/kisah-suroto-peternak-yang-bentangkan-poster-ke-arah-jokowi-kini-diundang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke