Salin Artikel

Rumah Warga di Solo Terdapat 5 Makam Putra Keturunan Mangkunegara IV

SOLO, KOMPAS.com - Rumah bercat kuning dengan bangunan dua lantai berdiri di pinggir Jalan Sutan Syahrir Kauman, Pasar Legi, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah.

Rumah itu adalah milik Sutadi (73). Sekitar bangunan itu tidak kelihatan aneh.

Tetapi, ketika masuk ke salah satu ruangan seperti gudang terdapat empat makam.

Tak jauh dari ruangan itu terdapat satu makam lainnya.

Kelima makam itu diketahui adalah makam keturunan penguasa Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara IV.

Makam itu sudah ada sejak sekitar tahun 1.800 tepatnya pada masa KGPAA Mangkunegara IV memerintah Pura Mangkunegaran.

"Makam meniko (makam itu) putra Mangkunegara IV. Mereka meninggal keadaan masih kecil," kata Sutadi, di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (11/9/2021).

Dia mengatahui lima makam di kompleks rumahnya adalah makam putra Mangkunegara IV berasal dari cerita keluarga Pura Mangkunegaran yang datang berziarah.

Menurutnya, menjelang puasa Ramadan beberapa keluarga Pura Mangkunegaran datang ke kompleks rumahnya untuk berziarah ke makam putra keturunan Mangkunegara IV.

"Sebelum rumah berdiri makam ini sudah ada. Tapi, dulu kondisinya makam sudah rusak terus diperbaiki sama suami saya," ungkap dia.

"Makam ini tidak tiap hari didatangi orang. Tapi kalau dari trah Mangkunegaran tiap mau puasa itu atau ruwah (bulan Jawa) ke sini nyekar perwakilan," sambung dia.

Sutadi mengaku tidak pernah merasakan hal aneh meskipun rumahnya berdampingan dengan makam-makam itu.

"Tidak pernah ada hal aneh. Saya dan anak-anak juga tidak pernah takut. Malah bisa membantu bersih-bersih makam," ungkap dia.

Sutadi menuturkan, tanah yang dia bangun sebagai rumah/tempat tinggal tersebut dahulunya adalah milik Pura Mangkunegaran.

Karena orangtua Sutadi merupakan keturunan demang (wedana) pada masa itu, maka kemudian membeli sebagian tanahnya untuk tempat tinggal.

"Dulu bapak itu anak demang. Dulu anak-anaknya Pak Demang itu seperti bapak itu dibelikan rumah belakang yang besar itu. Sampai sekarang tinggal di sini," terang dia.


Menurut cerita orangtua dahulu kelima makam itu pernah akan dipindahkan ke makam kerabat Mangkunegaran Astana Bibis Luhur.

Tetapi, tidak mau dipindah dan meminta makamnya tetap berada di kompleks rumahnya.

"Dulu ada orang yang nyepi gitu. Memohon makamnya tidak dipindahkan," kata dia.

Terpisah, Pengageng Wedono Satriyo Mangkunegaran, KRMT Lilik Priarso Tirtodiningrat membenarkan lima makam di kompleks rumah warga di Jalan Sutab Syahrir Pasar Legi adalah putra keturunan Mangkunegara IV.

"Betul, putra keturunan Mangkunegara IV," ungkap dia.

Lilik mengatakan, sebelum didirikan rumah seperti sekarang, kawasan itu dahulunya merupakan tempat pemakaman untuk putra Mangkunegara IV.

"Dulu belum ada rumah. Dulu makam putra-putra Mangkunegara IV semua masih kecil-kecil," kata dia.

Makam itu sampai sekarang masih dirawat dan setiap menjelang puasa selalu diziarahi.

Adapun untuk perawatan makam diserahkan kepada pemilik rumah.

Sehingga apabila ada makam yang rusak langsung diperbaiki pemilik rumah.

"Yang punya rumah harus tetap merawat makam-makam itu. Karena sudah di rumah orang kami doakan dari sini (Pura Mangkunegaran)," kata Lilik.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/11/095403478/rumah-warga-di-solo-terdapat-5-makam-putra-keturunan-mangkunegara-iv

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke