Salin Artikel

Selain Terowongan Kuno, Warga Klaten Temukan Ikan Toman dan Bulus 20 Kilogram

KOMPAS.com - Warga Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menemukan ikan jenis toman dan bulus atau labi-labi di sekitar lokasi terowongan kuno peninggalan zaman kolonial Belanda.

Pj Kepala Desa (Kades) Sabrang Lor Budi Andrianto mengatakan, bulus seberat 20 kilogram itu rencananya akan diawetkan.

"Iya, warga ada yang menemukan ikan jenis toman atau apa varietas dari Kalimantan. Kalau di sini termasuk langka karena memang bukan daerahnya," katanya.

Bahkan, kata Budi, ikan toman tersebut sempat ditawar orang dengan harga antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.

Akan tetapi, warga yang menemukan ikan tersebut tidak melepasnya.

"Ikannya masih hidup. Sekarang masih dipelihara warga. Panjang sekitar 80 sentimeter," kata Budi.

Dia menambahkan, baru kali ini ditemukan bulus di embung Dukuh Samber yang akan direvitalisasi untuk kolam pemancingan dan kuliner itu.

Dikatakan Budi, proyek pembangunan kolam pemancingan dan kuliner dibiayai menggunakan anggaran dana desa.

"Kami menargetkan tiga tahun anggaran selesai. Tahap pertama ini pembersihan dan pembuatan talud dengan nilai anggaran Rp 190 juta," kata Budi.

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Samber, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menemukan struktur bangunan terowongan yang diduga peninggalan zaman kolonial Belanda.

Penemuan itu berawal dari revitalisasi embung desa yang akan dibuat menjadi kolam pemancingan dan pusat kuliner.

Struktur bangunan itu ditemukan pada kedalaman 2 meter di bawah jalan desa.

Terowongan itu memiliki lebar sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 2 meter. Bagian tengah terowongan tersebut ada gundukan tanah yang sudah mengering.

Terdapat pula susunan batu bata berukuran 20x10 sentimeter.

"Awalnya warga tidak tahu kalau itu terowongan, saat penggalian, alat berat mengikis struktur bebatuan yang ternyata terowongan," ujar (Pj) Kepala Desa Sabranglor Budi Andriyanto.

Sementara itu, anggota tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jateng yang juga Kepala Unit Candi Sewu Deny Wahju Hidayat mengatakan, sudah menerima laporan dari warga terkait penemuan terowongan diduga peninggalan Belanda.

"Kita akan tinjau ke lapangan. Bangunannya itu struktur cagar budaya. Kalau dilihat dari lokasinya memang untuk pertanian. Era Belanda itu memang selalu membuat fasilitas yang mendukung keuntungan," terang dia.

Deny mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Klaten dan masyarakat untuk mengamankan keberadaan bangunan cagar budaya itu.

Karena peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam merawat sekaligus melestarikan bangunan cagar budaya.

"Peran masyarakat untuk pelestarian cagar budaya itu diwajibkan. Jadi peran desa sangat diharapkan untuk ikut melestarikan bangunan cagar budaya," pungkas Deny.

Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani

https://regional.kompas.com/read/2021/09/08/075658678/selain-terowongan-kuno-warga-klaten-temukan-ikan-toman-dan-bulus-20

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke