Salin Artikel

Polisi Masih Jaga Rumah Warga Ahmadiyah di Sintang

“Anggota Polri fokus jaga rumah warga Ahmadiyah untuk antisipasi penyerangan secara fisik yang dapat menimbulkan korban jiwa kedua belah pihak,” kata Sigid dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/9/2021).

Selain itu, kepolisian juga depankan pendekatan lembut atau soft approach dalam mengamankan bangunan dan rumah ibadah.

Hal ini, bertujuan untuk menghindari kerugian lebih besar yaitu terjadinya konflik antara massa yang emosi ingin merobohkan bangunan dengan petugas yang mengamankan.

“Ini tentunya berpotensi menyebabkan luka bahkan korban jiwa. Tapi kami pastikan tidak ada korban jiwa. Karena sudah dilakukan pencegahan awal. Percayakan kepada kami,” tegas Sigid.

Dalam menghadapi dinamika di lapangan, ia menegaskan, dengan mengalkulasi sumber daya yang dimiliki dan risiko yang akan terjadi, kepolisian harus dengan cepat ambil keputusan strategi.

Paling tepat utamanya adalah negara hadir untuk rakyatnya, melindungi dan menyelamatkan jiwa serta kehormatan masyarakat.

“Inilah strategi yang dipilih serta diputuskan di lapangan dan target atau tujuan utamanya tercapai yaitu tidak ada korban jiwa di pihak mana pun,” ujar Sigid.

Sigid mengingatkan, komitmen kepolisian sebagai representasi negara, bahwa negara harus hadir untuk melindungi warganya dan tidak boleh kalah atau membiarkan anarkisme.

“Tindakan telah dilaksanakan dengan menangkap para pelaku perusakan dan tetap menjaga keamanan semua warga,” ucap Sigid.


Dijelaskan, upaya penangkapan dalam rangka penegakan hukum pun dilaksanakan dengan strategi yang tegas serta humanis.

Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya respons provokatif dan anarkis dari berbagai pihak.

“Kami sampaikan bahwa penegakan hukum dilaksanakan dengan tetap mengelola aspek keamanan, tidak agresif tapi terukur,” tutup Sigid.

Diberitakan, sejumlah massa mendatangi jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (3/9/2021) siang.

Dari peristiwa tersebut, bangunan masjid mengalami kerusakan karena dilempar dan bangunan belakang tempat ibadah dibakar massa.

“Ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah 200 orang. Tidak ada korban jiwa. Saat ini gabungan TNI dan Polri berjumlah lebih dari 300 personel sudah berada di lokasi kejadian,” kata Donny.

Donny menerangkan, saat ini aparat keamanan fokus mengamankan jemaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 jiwa atau 20 kepala keluarga serta bangunan masjid.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/162146178/polisi-masih-jaga-rumah-warga-ahmadiyah-di-sintang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke