Salin Artikel

Kata Peneliti UGM soal Penemuan Benda yang Diduga Tulang Purba di Kulon Progo

KULON PROGO, KOMPAS.com – Penemuan tulang yang sudah membatu oleh Tumijo, warga Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kulon Progo, Di Yogyakarta, diperkirakan bagian tulang belakang dari gajah.

“Ini sepertinya tulang belakang dari gajah. Soalnya bentuknya yang lumayan besar,” kata asisten peneliti di laboratorium bioantropologi dan paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Ashwin Prayudi (Yudi) kepada wartawan, Senin (6/9/2021).

Menurut Yudi, batu tersebut terlihat dalam tahap fosilisasi, sehingga bisa saja disebut tulang purba.

“Soalnya tulang tampak sedang dalam proses menjadi fosil,” kata Yudi.

Ia menyarankan, penemu tulang melaporkannya secara berjenjang, mulai dari kantor pemerintahan setempat lantas berlanjut hingga balai pelestarian cagar budaya (BPCB).

“Kecamatan biasanya. Nanti mereka (kecamatan) akan meneruskan melaporkan ke dinas kebudayaan dan BPCB. Kalau BPCB Yogyakarta untuk wilayah di Yogyakarta,” kata Yudi.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru olahraga hari-hari menyambi menambang batu gunung secara mandiri di halaman rumahnya di Pedukuhan VI, Kalurahan Krembangan, Kapanewon Panjatan, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Saat menambang, guru bernama Tumijo (58) itu menemukan benda diduga tulang yang sudah membatu.

Bagi Tumijo, bentuk, dimensi dan berat yang tidak wajar membuat ia meyakini benda itu fosil tulang usia sangat lama. Bentuknya besar.

“Perkiraannya fosil,” kata Tumijo.

Penemuan berlangsung Jumat di akhir Agustus 2021. Ia turun menambang setelah tengah hari.

Dia memilih batu putih menonjol di kaki pohon trembesi yang menjulang sangat tinggi, saat itu.

"Terasa goyang, kok rasanya enak diangkat," kata Tumijan. Saat menambang, ia selalu memakai palu dan pahat.

Menurutnya, batu di antara akar pohon itu mudah sekali terlepas dengan beberapa kali pukulan saja.

Batu menampakkan bentuk tidak biasa, namun lebih keras dan batu lebih berat. Ia hati-hati melepaskan dari batu putih itu.

Benda membatu itu tidak lebih besar dari bola basket, namun berat sekali.

"Dibanding batu sebesar itu bisa satu setengah kali lipat lebih berat. Beratnya bisa lima sampai enam kilogram satu potong ini," kata Tumijo.

Ia menemukan potongan lain tidak jauh dari temuan ini. Hanya saja temuan berikutnya lebih kecil, namun mirip.

Tumijo mencuci kedua batu temuan itu sehingga kelihatan batu memiliki pori-pori yang sangat banyak, seolah tulang keropos. Batu itu memiliki gurat memanjang beraturan.

Beberapa sisi ada sisa batu putih yang masih menempel. Bentuknya terlihat jelas seperti potongan ruas tulang belakang dengan ukuran raksasa.

Karena itu, Tumijo menyimpulkan fosil tulang purba.

“Kalau diperhatikan bahwa itu batu tentu bukan, tapi lebih seperti struktur tulang pecah. Apalagi ada lubang-lubang seperti itu,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/07/124007878/kata-peneliti-ugm-soal-penemuan-benda-yang-diduga-tulang-purba-di-kulon

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke