Salin Artikel

Pascaperusakan Masjid Ahmadiyah Sintang, Polisi Depankan Langkah Humanis Redam Konflik

PONTIANAK, KOMPAS.com – Kepolisian memastikan mengedepankan langkah-langkah humanis dalam upaya meredam konflik kekerasan terhadap jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Kepala Bidang Humas Polda Kalbar Kombes Pol Donny Charles Go mengatakan, pihaknya meningkatkan dialog ke semua komponen masyarakat untuk menjamin keamanan dan keselamatan jiwa jemaah Ahmadiyah.

“Kita mengadakan dialog, baik kepada warga Ahmadiyah maupun warga lain yang saat ini berbeda padangan bahkan bersebrangan untuk membiarkan agar permasalahan ini hanya ditangani oleh instansi yang berwenang,” kata Donny saat dihubungi, Senin (6/9/2021).

Pihak kepolisian, terang Donny, juga membangun komunikasi dengan unsur pemerintah daerah kabupaten dan provinsi.

Dia harap, dalam waktu dekat, ada keputusan-keputusan yang baik dan menguntungkan semua pihak.

“Sehingga masalah ini bisa selesai betul-betul dari akar permasalahannya,” harap Donny.

Selain itu, lanjut Donny, jumlah aparat keamanan yang melakukan penjagaan dan patroli juga telah ditambah, dari sebelumnya 300 menjadi lebih dari 400 orang.

“Secara fisik personel kita tempatkan di lokasi yang menurut kita rawan. Ditekankan hal itu tidak mengganggu aktivitas masyarakat,” terang Donny.

Kendati demikian, tegas Donny, upaya proses hukum terhadap pelaku perusakan masjid juga terus dilakukan. Namun dipastikan dilakukan dengan pendekatan humanis dan tanpa perlawanan.

Sampai dengan saat ini, kepolisian telah menangkap sebanyak 12 terduga perusakan masjid Ahmadiyah.

Dijelaskan, 10 orang terduga perusakan ditangkap pada Minggu (5/9/2021) siang dan dua orang lainnya pada Minggu malam.

“Hasil pengembangan dan pemeriksaan, dari 12 orang tersebut, 9 orang di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka,” kata Donny.

Donny menekankan, proses penegakan hukum berupa pemeriksaan dan penangkapan terduga dilakukan dengan baik dan tanpa perlawanan.

Diberitakan, sejumlah massa mendatangi jemaah Ahmadiyah di Desa Balai Harapan, Kecamatan Tempunak, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (3/9/2021) siang.

Dari peristiwa tersebut, bangunan masjid mengalami kerusakan karena dilempar dan bangunan belakang tempat ibadah dibakar massa.

“Ada bangunan yang dirusak dan dibakar oleh massa berjumlah 200 orang. Tidak ada korban jiwa. Saat ini gabungan TNI dan Polri berjumlah lebih dari 300 personel sudah berada di lokasi kejadian,” kata Donny.

Donny menerangkan, saat ini aparat keamanan fokus mengamankan jemaah Ahmadiyah yang berjumlah 72 jiwa atau 20 kepala keluarga serta bangunan masjid.

“Situasi sudah terkendali, massa sudah kembali,” ucap Donny.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/06/151404278/pascaperusakan-masjid-ahmadiyah-sintang-polisi-depankan-langkah-humanis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke