Salin Artikel

Antisipasi NIK Bocor, Gibran Sarankan Sertifikat Vaksin Covid-19 Tidak Dicetak

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyarankan kepada masyarakat yang sudah divaksinasi Covid-19 agar tidak mencetak sertifikat vaksinnya seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Hal tersebut untuk mengantisipasi agar nomor induk kependudukan (NIK) tidak bocor dan tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

"Teman-teman yang sudah divaksin kartu vaksinnya dipegang sendiri. Tidak perlu diprint dijadikan seperti KTP," kata Gibran menanggapi soal bocornya NIK Presiden Jokowi seusai meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (4/9/2021).

Putra sulung Presiden Jokowi meminta masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Aplikasi PeduliLindungi bisa diunduh melalui Playstore atau appstore.

"Sekarang ada aplikasi PeduliLindungi, ya pakai itu saja. Kalau NIK bocor repot," ungkap dia.

Sebelumnya diberitakan, nomor induk kependudukan (NIK) Presiden Joko Widodo beredar di dunia maya.

Informasi itu menjadi perbincangan warganet karena menampilkan NIK secara lengkap, yakni 16 digit angka dan informasi pribadi Jokowi secara rinci.

Data itu kemudian digunakan warganet untuk melakukan cek kartu vaksin Covid-19 milik kepala negara di aplikasi PeduliLindungi.

Hasil dari pengecekan itu ditemukan kartu vaksin dosis pertama, kartu vaksin dosis kedua, dan form sertifikat vaksin dosis ketiga.

Hasil pengecekan ini diunggah di Twitter dan mendapat respons luas dari warganet lainnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/04/123937978/antisipasi-nik-bocor-gibran-sarankan-sertifikat-vaksin-covid-19-tidak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke