Salin Artikel

Ritual Larung Sesaji Gunung Kelud Digelar Secara Terbatas

Kegiatan itu digelar secara tertutup karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Ritual itu diinisiasi dan dipimpin langsung oleh Mbah Ronggo selaku juru kunci Gunung Kelud. Pesertanya hanya segelintir orang sebagai perwakilan warga.

Mereka adalah warga sekitar gunung yang berusaha menjaga tradisi kearifan lokal, dengan mengekspresikan syukur kepada Tuhan atas melimpahnya hasil alam.

Dalam ritual itu pun tidak ada pengunjung maupun acara pendukung lainnya. Isinya hanya selamatan atau kenduri doa bersama.

Ada dua sesi doa yang dipanjatkan dalam ritual yang berlangsung di tanah lapang dekat kawah gunung itu.

Pertama dilakukan dengan pembacaan doa secara adat Jawa yang dipimpin oleh Mbah Ronggo. Selanjutnya ditutup dengan doa secara islami yang dibawakan salah satu tokoh masyarakat.

Mbah Ronggo mengatakan, ritual tersebut memang tidak berlangsung seperti biasanya karena pandemi Covid-19.

"Ada pembatasan karena kondisinya Covid-19 ini," ujar Mbah Ronggo seusai memimpin doa ritual, Selasa.

Ada pun dalam doa yang dipanjatkan, Mbah Ronggo memohon keselamatan atas diri manusia dan seluruh lingkungan alam.


Selain itu, Mbah Ronggo berdoa agar pandemi segera berakhir sehingga masyarakat bisa merasa aman dalam menjalankan aktivitasnya.

Ritual itu pun berlangsung singkat, sekitar 30 menit.

Meski disebut larung sesaji, namun kali ini tidak ada satu pun sesaji yang dilarung di kawah sebagaimana ritual sebelumnya.

Sesaji berupa makanan mulai dari nasi tumpeng dengan lauk ayam utuh, bubur beras, tape, maupun buah pisang dimakan secukupnya.

Sisanya dibungkus untuk dibawa pulang. Bungkusan makanan itu nantinya dibagikan kepada warga desa yang tidak bisa hadir dalam ritual tersebut.

https://regional.kompas.com/read/2021/09/01/190841178/ritual-larung-sesaji-gunung-kelud-digelar-secara-terbatas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke