Salin Artikel

Pengakuan Pembunuh Ayah dan Anak di Medan: Sempat Suguhkan Minuman Beracun, Berlutut Depan Ibu Usai Tusuk 2 Korban

Pelaku adalah anak sekaligus adik korban. Ia mengaku merasa dianaktirikan dan telah merencanakan pembunuhan itu dengan membeli racun serta pisau pada pagi harinya.

Pelaku juga sempat menyuguhkan minuman racun itu untuk keluarganya sebelum akhirnya membunuh kedua korban dengan tikaman pisau. 

Hal tersebut terungkap saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Selasa (31/8/2021) siang.

Wakapolrestabes Medan, AKBP Irsan Sinuhaji didampingi Plt Kapolsek Medan Barat, AKP Tina dan Kanit Reskrim, Iptu Prasetyo.

"Motifnya, tersangka sakit hati kepada orangtuanya karena tersangka selama ini merasa dianaktirikan," ujar Irsan. 

Lebih lanjut dijelaskannya, dalam pengungkapan itu pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi. Di antaranya adik kandung pelaku berinisial A (18).

Adik curiga aroma minuman yang dibuat pelaku tak enak

Sekitar pukul 17.30 WIB, pelaki tiba di rumah setelah menjemput ibunya dari tempat bekerjanya.

Beberapa menit kemudian pelaku berinisial MAK (20) membuatkan minuman kepada anggota keluarga namun menurut A aroma minumannya tidak enak dan sempat menanyakan minuman apa yang dihidangkannya. 

"Pelaku mengatakan minum aja enak itu Chocolatos," ujar Irsan.. 

Mendapat jawaban tersebut, A dan ibunya masuk ke kamar. Memasuki waktu petang (maghrib), di rumah terdengar suara jeritan dari ayahnya, Sugeng (50).

Usai tusuk ayah, pelaku ancam adik, lalu berlutut di hadapan ibu

A dan ibunya langsung keluar dan kamar dan melihat MAK telah menusuk ayahnya. A sempat hendak keluar rumah untuk meminta tolong kepada warga namun diancam oleh MAK.

Saat itu, pelaku mengancam A dan juga warga yang mulai berdatangan. 

"Pelaku menarik saksi, ibu dan adiknya lalu menyuruh masuk ke dalam kamar, lalu pelaku berlutut di hadapan ibu dan meletakkan pisau kemudian pisau tersebut disembunyikan oleh ibu pelaku," kata Irsan.. 

Setelah itu, A dan ibunya keluar dari kamar dan melihat abangnya Riski (21) juga telah tertusuk dan meninggal di tempat tidur.

Pada saat itu, warga yang berdatangan setelah mendengar teriakan minta tolong menginformasikannya ke Polsek Medan Barat.

Setibanya di lokasi, personel Polsek Medan Barat menangkap pelaku lalu mengamankannya ke kantor polisi. 


Pelaku beli pisau untuk bunuh diri

Irsan menambahkan, pada pagi harinya, pelaku membeli dua bilah pisau ke Pasar Sukaramai seharga Rp 60.000. Pisau itu kemudian disimpan di lemari.

"Adapun pelaku mengaku pisau tersebut digunakan untuk bunuh diri," ujar Irsan..  

Dikatakannya, sekitar pukul 18.00 WIB, pelaku membuatkan minuman untuk keluarganya lalu mengambil pisau dan menentengnya.

Pelaku menghampiri ayahnya yang sedang berada di teras lalu menikamnya. Sedangkan Riski, saat itu sempat melempar pelaku dengan helm namun tidak kena. Setelah itu, pelaku menikam Riski beberapa kali. 

Pelaku terancam hukuman mati

"Karena perbuatannya tersangka diancam dengan Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana, Pasal 338 Sub 351Ayat 3 KUHPidana dengan ancaman maksimal hukuman mati," kata Irsan.. 

Saat itu, Irsan sempat bertanya kepada pelaku. Namun pertanyaannya tidak dijawab dengan jelas.

"Saat membeli pisau dan racun, berapa hari direncanakan? Tujuannya untuk siapa? racun dan pisau itu rencananya digunakan untuk apa? Ayo bicara," tanya Irsan. kepada MAK. 

Sementara itu, pelaku hanya menjawab satu pertanyaan Irsan tentang rencana pembunuhan itu. "Satu hari," ujarnya singkat. 

https://regional.kompas.com/read/2021/08/31/140218778/pengakuan-pembunuh-ayah-dan-anak-di-medan-sempat-suguhkan-minuman-beracun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke