Salin Artikel

Pengalaman Seru Siswa SMP Divaksin: Senang Bisa Reunian Bareng walau Deg-degan Takut Disuntik

"Kamu lebih tinggi ya sekarang," ujar Kinan kepada Ghea.

"Nggak, masih sama kok," jawab Ghea.

Obrolan pun terdengar cukup random. Tentang sekolah, vaksin, tugas, games, dan lainnya.

"Kita teman sekelas. Dulu saat kelas 1, suka ngobrol bareng, main bareng," ujar Kinan, siswa kelas IX SMP Darul Hikam ini kepada Kompas.com, Rabu (25/8/2021).

Sekitar satu semester sekolah offline, pandemi Covid-19 datang. Mereka berdua pun hanya saling menyapa secara online. Termasuk main bareng games online kesukaannya.

Hingga pemerintah mengumumkan vaksinasi untuk anak di bawah 12 tahun. Mendengar itu mereka antusias. Karena mereka yakin, vaksin bisa membuat sekolah kembali tatap muka.

"Dulu sekolah offline waktu kelas VII sekarang dah kelas IX. Pengen sekolah tatap muka lagi. Kalau sekolah online malah jadi takut nanya," ucap Kinan.

Kangen teman-teman

Hal serupa dirasakan Ghea. Ia sudah kangen sama teman-temannya. Makanya saat sekolah mengumumkan membuka pelayanan vaksin, ia langsung chat Kinan.

"Kita janjian kak. Aku chat, kita vaksin bareng yuk," ucap Ghea.

Setelah janjian vaksin bareng, orangtua mereka pun mendaftarkan vaksin hari ini di Darul Hikam.

Tadi pagi, mereka pergi dari rumahnya masing-masing seorang diri. Rencananya beres vaksin nanti, mereka hanya akan mengobrol dan pulang ke rumah.

Beberapa waktu lalu, mereka juga pernah bertemu di sekolah saat mengambil buku. Lalu mereka keliling kelas dan melihat kondisinya seperti apa sekarang.

Beres dari sekolah, mereka sempat main bareng dulu.

Ketika ditanya apakah mereka siap untuk vaksin, jawabannya siap. Namun Ghea sedikit degdegan, karena dia agak takut jarum suntik.


Mereka takut disuntik, bukannya takut vaksin...

Ketua Pelaksana Vaksinasi Darul Hikam, Chairul Basyar mengatakan, pendaftar peserta vaksinasi lebih dari 1.200 orang yang dibagi dua hari vaksinasi, Rabu-Kamis (25-26 Agustus 2021).

Dari jumlah itu, 200-an siswa Darul Hikam ataupun siswa non-Darul Hikam turut divaksin.

"Untuk siswa SMP yang mendaftar vaksin sekitar 18 persenan dari 500an siswa. Karena ada siswa yang sudah vaksin di tempat lain," imbuh dia.

Chairul menjelaskan, para siswa tersebut antusias untuk mengikuti vaksinasi. Ketika ditanya, mereka bukan takut divaksin, tapi takut disuntiknya.

"Adak-anak SD dan SMP itu takut disuntik, bukan (takut) vaksinnya," ungkap dia.

Selain vaksinasi, pihaknya memberikan edukasi tentang protokol kesehatan baik kepada siswa, guru, maupun orangtua.

Sementara itu, Ketua Yayasan Darul Hikam Sodik Mudjahid mengatakan, antusias pendaftaran vaksinasi menunjukkan dua hal.

Pertama, meningkatnya kesadaran masyarakat untuk meningkatkan imunitas. Kedua, masyarakat ingin segera lepas dan bebas dari serangan Covid-19 yang telah sangat mengganggu kehidupannya.

Apalagi warga merasakan pembelajaran tatap muka lebih baik dibanding belajar online.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/26/063000378/pengalaman-seru-siswa-smp-divaksin--senang-bisa-reunian-bareng-walau-deg

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke