Salin Artikel

Pelaku Pembunuhan di Sleman Sempat Pinjam Cangkul ke Warga, Ngakunya Kubur Kucing, Ternyata…

KOMPAS.com - Kasus mayat perempuan yang terkubur dalam kebun di Ngemplak Ngasem, Desa Umbulmartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, akhirnya terungkap.

Wanita berinisial DLP (21) itu ternyata merupakan korban pembunuhan.

Ia dibunuh oleh RMD (21) yang merupakan teman semasa SMP korban. Korban dan pelaku sama-sama berasal dari Klaten, Jawa Tengah.

Kini, pelaku pembunuhan sudah ditangkap oleh polisi. Dia dibekuk pada 18 Agustus 2021.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimun) Kepolisian Daerah (Polda) DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan, korban meninggal usai dihantam pelaku.

Usai membunuh teman sekolahnya, pelaku tak langsung mengubur korban.

Selain itu, pelaku juga sempat meminjam cangkul kepada warga sebelum mengubur jasad DLP di kebun.

"Dihantam di bagian kepala, kemungkinan meninggal di tempat pada saat kejadian itu tapi malamnya ditengok lagi, dan kemudian hari berikutnya baru dikubur sama pelaku. Sebelumnya si pelaku ini meminjam cangkul kepada salah satu warga, dengan alasan untuk mengubur kucing," ujarnya, Selasa (24/8/2021).

Burkan mengatakan, polisi berhasil mengungkap aksi pelaku berkat kerja dengan Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Kepolisian Resor (Polres) Sleman dan Kepolisian Sektor (Polsek) Ngemplak.

"Kita bersama-sama dari olah TKP kemudian mencari keterangan saksi mengumpulkan barang bukti sampai kemudian kita menelusuri orang-orang yang diduga. Sehingga kita bisa mengidentifikasi tersangka yang diduga telah melakukan tindakan pembunuhan," ucapnya dalam konferensi pers di Markas Polres Sleman.

Kasatreskrim Polres Sleman AKP Deni Irwansyah menerangkan, pelaku melakukan aksinya itu karena kesal terus dimintai utang oleh DLP.

Pada 16 Juli 2021, korban menemui pelaku. Mereka kemudian berberboncengan dan lalu jalan-jalan menggunakan sepeda motor korban.

Di tengah perjalanan, korban menyampaikan ingin meminjam uang lagi. Namin, permintaan itu ditolak pelaku.

"Pelaku mengatakan uang yang kemarin saja belum dikembalikan, sekarang mau minta lagi. Sepanjang jalan itu saja yang dibahas, pada waktu itu posisi mereka berboncengan," beber Deni.

Kekesalan pelaku dilampiaskan di sebuah rumah kosong. Di sanalah pelaku membunuh korban.

"Jadi kekesalan itu timbul-timbul hingga memuncak pada saat di TKP," ungkapnya.

Jenazah korban dikuburkan di sebuah kebun yang dekat dengan rumah kosong itu.

Setelahnya, pelaku kabur dengan membawa sepeda motor korban.

Motor itu lantas dijual. Hasilnya dipakai untuk biaya melarikan diri ke Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma | Editor: Dony Aprian)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/24/202555778/pelaku-pembunuhan-di-sleman-sempat-pinjam-cangkul-ke-warga-ngakunya-kubur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke