Salin Artikel

417 Hektar Lahan Pertanian di Lereng Merapi Terdampak Abu Vulkanik

MAGELANG, KOMPAS.com - Hujan abu vulkanik Gunung Merapi yang mengguyur beberapa wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berdampak pada hasil pertanian warga.

Hujan abu vulkanik terjadi pada 8 dan 16 Agustus 2021, setelah Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran.

Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Magelang Romzah Ernawan menjelaskan, lahan pertanian yang paling terdampak hujan abu dengan intensitas ringan hingga sedang, meliputi wilayah Kecamatan Dukun dan Sawangan.

"Hujan abu vulkanik yang terjadi pada 8 dan 16 Agustus 2021 berdampak pada sektor pertanian komoditas hortikultura dan perkebunan petani di sekitar lereng Gunung Merapi," terang Romzah, kepada wartawan, Kamis (19/8/2021).

Di Kecamatan Dukun, meliputi Desa Sengi, Krinjing dan Paten. Sedangkan di Kecamatan Sawangan, meliputi Desa Kapuhan, Ketep dan Gantang.

Meskipun tidak mengalami kerusakan berat, kata Romzah, komoditas utama yang paling terdampak adalah tanaman tembakau, cabai, dan bunga kol.

"Di wilayah Kecamatan Dukun, lahan tembakau yang terdampak sekitar 149 hektar, cabai 82 hektar dan bunga kol mencapai 63 hektar," papar Romzah.

Adapun di Kecamatan Sawangan, lahan tembakau yang terdampak mencapai 76 hektar, cabai 32 hektar, dan bunga kol 15 hektar.

Romzah menjelaskan, abu vulkanik yang menempel pada daun tanaman akan mengurangi kualitas hasil panen komoditas.

Terlebih, jenis tanaman tembakau di wilayah Dukun dan Sawangan sudah siap panen.

"Tembakau kita jenis tembakau atas, utamanya di Dukun dan Sawangan itu tembakau tua dan siap panen, kandungan nikotin pada daun cukup tinggi sehingga apabila abu menempel bisa memengaruhi kualitasnya," terang Romzah

Apabila kualitas menurun maka praktis harga jual pun ikut turun. Oleh sebab itu, Distanpan menyarankan petani segera membersihkan tanaman dengan mengibaskan daun agar abu hilang.

"Solusinya dilakukan pengibasan saat panen untuk mengurangi kandungan debu vulkanik pada daun," ujarnya.

Demikian pula pada tanaman cabai dan bunga kol. Meski dampaknya relatif kecil dan aman, para petani disarankan untuk menggoyangkan-goyangkan tanaman, mencuci, dan menyemprot tanaman untuk membersihkan abu. 

"Bunga kol yang terdampak abu itu mulai mekar dan siap panen, maka solusinya dengan pencucian dan penyemprotan, supaya abu hilang dan tidak mempengaruhi kualitas," tandasnya.

Distanpan juga mengimbau petani untuk segera memanen komoditas mereka jika sudah siap panen.

Sebab, aktivitas Gunung Merapi beberapa hari terakhir ini cenderung meningkat dan sulit diprediksi.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/19/164310678/417-hektar-lahan-pertanian-di-lereng-merapi-terdampak-abu-vulkanik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke