Salin Artikel

4 Tahun Bung Karno Diasingkan di Ende hingga Merenungkan Pancasila

Di Kota Ende, ia menetap di rumah sederhana yang terletak di jalan Perwira, Kelurahan Kotaraja, Ende Utara.

Hingga kini, rumah pengasingan Bung Karno itu tetap dijaga dan dirawat dengan baik.

Safrudin, penjaga rumah pengasingan Bung Karno sejak 2001 hingga sekarang, menceritakan, Presiden Soekarno diasingkan di Ende selama 4 tahun oleh kolonial Belanda.

Dari Jakarta, Bung Karno disebut menumpangi menumpangi kapal Vander dan tiba di pelabuhan Ende pada tanggal 14 Januari 1934.

"Bung Karno diasingkan bersama keluarga, ibu Inggit Garnasih, istrinya, ibu Amsi, mertua, dan Ratna Juami, anak angkat," tutur Safrudin, kepada Kompas.com, Rabu (18/8/2021).

Di tempat pengasingan, Bung Karno banyak merenung di sebuah taman yang tak jauh lokasinya.

Di bawah pohon sukun di taman tersebut, hasil perenungan Bung Karno adalah Pancasila. 

"Kini, taman ini dikenal dengan Taman Renungan Bung Karno atau sering disebut Taman Renungan Pancasila. Lokasinya di Kelurahan Rukun Lima. Di taman tersebut, terdapat patung Soekarno duduk merenung di bawah pohon sukun bercabang lima, sambil menatap ke arah laut," terang Safrudin.

Selama masa pengasingan di Ende, lanjut dia, Bung Karno aktif berdiskusi dengan sahabat-sahabatnya yakni para tokoh di Ende, seperti Hj Hasan Aroebusman, Hj Abdul Gani, dan para pastor.

Bung Karno, kata dia, juga sering meminjam buku dari pastoral yang sering dikenal Serambi Bung Karno.

Sementara untuk berkomunikasi dengan sahabat di Jawa, Bung Karno mengirim surat lewat para pedagang kopra dan itu sangat rahasia.


Aktivitas di pengasingan

Bung Karno disebut suka melukis, salah satu karya lukisan Bung Karno yakni lukisan pura bali (1935).

Lukisan itu terinspirasi dari daerah asal ibundanya yakni pulau Bali.

"Bung Karno juga bermain biola, bercocok tanam, dan rekreasi bersama keluarga," kata dia.

Ia menyebut, untuk memenuhi kebutuhan keluarga selama pengasingan, Bung Karno menyusun naskah drama dan dipentaskan oleh murid-muridnya di Gedung Imaculata.

Selama di pengasingan, Bung Karno menyusun banyak naskah seperti Rendoraterua (cerita tentang adat istiadat masyarakat), Anak Haram Jada atau Maha Iblis, Dokter Setan (perjuangan), Indo 45, Jala Gabi, Kut-kut Bi, Jula Gubi, dan Aero Dinamit.

"Sebenarnya ada 12 naskah yang disusun Bung Karno tapi yang diingat hanya tujuh," ujar dia.

Jejak Bung Karno yang masih tersimpan di rumah pengasingan itu antara lain lukisan Pura Bali, tempat tidur, kaki meja diukir, biola, dan lainnya.

Selain itu, ada naskah drama, foto Bung Karno bersama keluarga, tongkat Bung Karno, kayu kliping, dan cerita anak angkat Bung Karno.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/19/085420678/4-tahun-bung-karno-diasingkan-di-ende-hingga-merenungkan-pancasila

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke