Salin Artikel

Warga Potong dan Masak Bangkai Dugong Berbobot 100 Kg yang Terdampar di Maluku

Peristiwa itu terjadi di Dusun Tihu, Desa Tahalupu, Pulau Kelang, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.

"Dagingnya dimasak lalu dimakan, karena di sini dianggap sebagai obat dan bisa menyehatkan badan," tutur salah seorang warga Dusun Tihu bernama Muhamad Aswin melalui telepon.

Bemula terdampar

Peristiwa itu bermula dari terdamparnya seekor dugong berbobot kurang lebih 100 kilogram.

Dugong tersebut terdampar Rabu (18/8/2021) sekitar pukul 09.30 WIT.

Ketika ditemukan oleh warga, ada sejumlah luka di bagian kepala dugong itu.

Diduga luka tersebut disebabkan karena benturan karang.

Warga Dusun Tihu yang melihatnya kemudian berupaya mendorong dugong ke laut. Insiden ini pun sempat menjadi tontonan warga.

Namun, tak berselang lama dugong itu akhirnya mati.

Karena tak bisa diselamatkan, dugong itu lalu dipotong-potong.

Dagingnya kemudian dibagikan ke masyarakat.

"Tadi dipotong lalu dagingnya dibagikan ke warga untuk dimasak," kata Aswin.

Warga setempat meyakini, memakan daging dugong bisa menyehatkan tubuh dan bisa menyembuhkan penyakit.

Adanya dugong yang terdampar diketahui oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku.

Namun, petugas mengaku tidak memantau ke lokasi saat peristiwa tersebut terjadi.

“Betul kita juga dapat informasi ada dugong yang terdampar di pantai Desa Tahalupu Pulau Kelang, tapi petugas kita tidak ada di sana jadi tidak bisa meninjau langsung ke lapangan,” kata Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Seto.

(KOMPAS.COM/Rahmat Rahman Patty)

https://regional.kompas.com/read/2021/08/18/193345778/warga-potong-dan-masak-bangkai-dugong-berbobot-100-kg-yang-terdampar-di

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke