Salin Artikel

Ingin Nikmati Kemerdekaan, Warga Perbatasan Maluku Harapkan Kapal Perintis Kembali Berlayar

Saat ini operasi tujuh kapal perintis yang melayari rute antarpulau di Maluku dihentikan selama penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Keberadaan kapal perintis di wilayah itu sangat dibutuhkan karena selama ini kapal perintis selalu menjadi andalan bagi warga untuk membawa hasil panen dari perkebunan dan juga hasil ternak untuk dijual ke Ambon.

“Kami mohon agar kalau bisa kapal perintis kembali beroperasi lagi,” kata kata Julianus Labobar, salah seorang warga Maluku Barat Daya kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Selasa (17/8/2021).

Ingin merdeka

Julius mengatakan, penghentian operasional kapal perintis di wilayah itu sangat berdampak bagi masyarakat.

Sebab warga di wilayah itu juga tak bisa membawa hasil panen dan ternak ke Ambon untuk dijual karena terisolasi.

“Jadi di hari kemerdekaaan ini saya mau bilang berikan kami kemerdekaan, kami warga perbatasan juga ingin merasakan kemerdekaan,” katanya.

Warga lainnya, Sami Barutresia mengaku, penghentian kapal perintis telah membuat warga di wilayah itu sangat merasa menderita.

Menurutnya, akses perhubungan laut bagi warga di wilayah itu saat ini lumpuh total setelah pihak Pelni menghentikan operasi kapal perintis.

“Di sini wilayah pulau-pulau, kalau kapal berhenti beropersi itu sama saja kita dibunuh perlahan-lahan, tidak mungkin kita bawa hasil panen dengan pesawat itu tidak mungkin,” katanya.

Ia meminta pemerintah agar bisa mengoperasikan kembali kapal-kapal perintis di wilayah itu, supaya warga bisa merasakan kemerdekaaan di bulan kemerdekaan ini.

“Terus terang kami sangat menderita, dan kami berharap pemerintah bisa melihat masalah ini, kami juga ingin merasakan kemerdekaan seperti saudara-saudara kami yang lain,” ujarnya.


Penghentian di seluruh Indonesia

Manager Operasional PT. Pelni Cabang Ambon, Muhamad Assagaff mengakui hingga kini tujuh kapal perintis yang beroperasi di wilayah Maluku masih belum beroperasi.

“Sampai saat ini tujuh kapal perintis di Maluku belum bisa beroperasi,” kata Manager Operasional PT Pelni Cabang Ambon, Muhamad Assagaff kepada Kompas.com saat dikonfirmasi via telepon seluler.

Dia mengatakan, saat ini ada usulan dari KSOP Ambon kepada PT Pelni agar dua kapal perintis tujuan Maluku Barat Daya (MBD) yakni Sabuk Nusantara 71 dan Sabuk Nusantara 81 bisa segera beroperasi untuk melayani masyarakat.

“Ada usulan dari KSOP agar dua kapal tujuan MBD bisa segera beroperasi. Usulannya sudah ditindaklanjuti ke pusat  nanti diputuskan di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kalau usulan diterima ya bisa beroperasi lagi,” ungkapnya.

Ia mengakui pengoperasian kapal perintis di Maluku selama ini menjadi andalan bagi masyarakat khususnya yang mendiami wilayah pulau-pulau di Maluku.

Namun selama PPKM berlangsung pengoperasian kapal perintis dihentikan sementara.

“Itu bukan hanya di Maluku saja tapi penghentian operasional ini terjadi di seluruh Indonesia, dan ini bukan keinginan Pelni tapi kita ikuti aturan pemerintah,” katanya.

Ia pun berharap, usulan pengoperasian kedua kapal tujuan MBD itu dapat diterima Dirjen Perhubungan Laut sehingga warga bisa kembali memanfaatkan kapal Pelni di Maluku.

“Ya harapan kita agar dua kapal ini bisa segera beroperasi lagi untuk membantu masyarakat yang ada di pulau-pulau,” katanya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/17/182834578/ingin-nikmati-kemerdekaan-warga-perbatasan-maluku-harapkan-kapal-perintis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke