Salin Artikel

Suplai Terputus, Rumah Sakit di Sumbar Kekurangan Oksigen

Hal ini disebabkan distributor oksigen untuk daerah Sumbar tidak mendapatkan stok.

Akibatnya sejumlah rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 menjerit kekurangan stok oksigen.

"Betul hari ini tidak ada stok oksigen yang masuk. Tiap sebentar pihak rumah sakit telpon saya minta liquid oksigen. Tapi kosong," kata Kepala Pemasaran PT Asiana Gasindo, penyuplai gas di Sumbar, Muhammad William, yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/8/2021).

William menyebutkan kondisi yang sama akan terjadi seperti Kamis (12/8/2021) lalu ketika suplai oksigen juga putus.

Rumah sakit yang merawat pasien Covid-19 di Sumbar kehabisan stok oksigen.

Menurut William, Jumat kemarin masuk stok oksigen dari pihaknya sebanyak 7 ton.

"Hanya saja dalam sehari itu sudah habis. Sekarang kosong, tentu mereka menjerit lagi," kata William.

William menyebut sampai kapan stok oksigen kosong untuk Sumbar, pihaknya belum bisa memastikan.

"Sampai kapan kosong, saya tidak bisa pastikan. Ada kemungkinan besok masuk 10 ton, tapi itu belum pasti," kata William.


Direktur RSUD Bukittinggi Vera Maya Sari mengakui pihaknya kesulitan mendapatkan stok oksigen untuk jangka panjang.

"Sekarang stok kita hanya cukup sampai besok saja. Mudah-mudahan besok kembali dapat. Kalau tidak tentu kita kehabisan," kata Vera.

Akibat keterbatasan itu, kata Vera, RSUD untuk sementara tidak bisa lagi menerima pasien Covid-19 rawat inap.

"Kita tidak bisa terima rawat inap, karena oksigen kita kekurangan. Kita hanya bisa rontgen kemudian kasih obat pasien," kata Vera.

Kebutuhan 22 ton per hari

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi mengakui penanganan kasus Covid-19 di Sumatera Barat masih terkendala persoalan oksigen.

Ketersediaan oksigen masih menjadi salah satu fokus utama Pemprov Sumbar dikarenakan kebutuhan yang tinggi, tapi juga menghadapi beberapa kendala dalam penyediaannya.

"Kebutuhan oksigen kita per hari hampir 22 ton untuk memasok lebih kurang 101 rumah sakit. Sementara ketersediaannya kurang dari separuh. Ini kita coba atasi melalui Satgas Oksigen yang sudah pro aktif," kata Mahyeldi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kompas.com, Selasa (10/8/2021).

Mahyeldi menyebutkan persoalan yang terjadi di antaranya terbatasnya perusahaan penyedia transportasi liquid oksigen, terbatasnya isotank penyedia dan terbatasnya tabung-tabung oksigen di rumah sakit.

"Namun Pemprov Sumbar tetap berupaya agar ketersediaan oksigen bagi pasien Covid-19 di Sumbar dapat terpenuhi," kata Mahyeldi.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/14/175639578/suplai-terputus-rumah-sakit-di-sumbar-kekurangan-oksigen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke