Salin Artikel

Stok Oksigen Habis, Nakes di Bukittinggi Kewalahan Rawat Pasien Covid-19

Tenaga kesehatan yang merawat pasien Covid-19 mulai kewalahan bekerja, karena keterbatasan stok oksigen tersebut.

"Sejak kemarin malam sudah habis. Pagi ini saya menangani pasien Covid-19, ternyata oksigen tidak ada lagi," kata Tim Ahli Klinis Satgas Covid-19 Bukittinggi Deddy Herman yang dihubungi Kompas.com, Jumat (13/8/2021).

Menurut dokter spesialis penyakit paru itu, ada empat rumah sakit pemerintah yang melayani pasien Covid-19 di Bukittinggi, yaitu RS Ahmad Muchtar, RSUD, RS Otak dan RS Tentara.

"Selain itu ada juga RS Madina untuk yang swasta. Stok oksigennya sudah habis," kata Deddy.

Deddy mengatakan, apabila stok oksigen tetap masih kosong, maka pelayanan terhadap pasien dipastikan tidak akan maksimal.

Kemudian kejadian seperti di RSUD M Natsir Solok yang menolak pasien datang akan bisa terjadi di Bukittinggi.

"Saya sudah hubungi Pak Wagub. Katanya akan dibantu, tapi itu untuk RS Ahmad Muchtar, yang lain saya tidak tahu," kata Deddy.

Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi mengakui bahwa suplai oksigen dari distributor terbatas.

"Nanti akan kita tambahkan," kata Arry.

Sedangkan untuk bantuan konsentrator oksigen dari Presiden Joko Widodo, Panglima TNI dan sejumlah pihak lainnya, menurut Arry sudah bisa membantu.

"Tapi untuk kondisi pasien yang berat dan kritis tidak mencukupi," kata Arry

Sementara itu, anggota DPRD Sumbar Komisi V Bidang Kesehatan Nofrizon mempertanyakan bantuan yang diberikan Presiden, Panglima TNI serta sejumlah pihak lainnya itu.

"Ke mana bantuan konsentrator oksigen yang datang itu. Apakah masih disimpan? Ini sejumlah daerah sudah menjerit dan bahkan sudah ada yang menolak pasien," kata Nofrizon.

Nofrizon meminta agar bantuan tersebut segera didistribusikan agar bisa membantu kelangkaan stok oksigen di sejumlah daerah di Sumbar.

Politisi Partai Demokrat itu menyebutkan, gubernur harus segera mengambil langkah cepat mengatasinya.

"Jangan biarkan rumah sakit menolak pasien dan akhirnya mereka meninggal karena tidak mendapatkan pelayanan. Jangan lagi banyak hadiri acara seremoni," kata Nofrizon.

Kendala soal stok oksigen juga pernah diakui Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi.

Ketersediaan oksigen masih menjadi salah satu fokus utama Pemprov Sumbar.

"Kebutuhan oksigen kita per hari hampir 22 ton untuk memasok lebih kurang 101 rumah sakit. Sementara ketersediaannya kurang dari separuh. Ini kita coba atasi melalui Satgas Oksigen yang sudah proaktif," kata Mahyeldi dalam keterangan tertulis, Selasa (10/8/2021).

https://regional.kompas.com/read/2021/08/13/110041578/stok-oksigen-habis-nakes-di-bukittinggi-kewalahan-rawat-pasien-covid-19

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke