Salin Artikel

Pekerja Kaget Temukan Ular Berbisa Langka dalam Paket ke Luar Negeri, Jika Dipatuk Pasti Mati

Faris merupakan seorang marketing jasa pengiriman paket ke luar negeri yang kantornya bertempat di Jalan Pahlawan, Kota Bandung. Penemuan ular itu ia dapati setelah menerima paket yang akan ia kirim ke luar negeri.

Kepada Kompas.com Faris mengaku telah mendapati paket berisi ular sebanyak dua kali. Yang pertama paket lukisan dengan tujuan kiriman ke Taiwan.

Pengirim mengirim paket itu ke Fahmi dengan kondisi Lukisan dibungkus kain yang direkatkan oleh lakban.

Fahmi kemudian mengepak ulang barang tersebut. Setelah pembayaran telah dilakukan pengirim dengan cara transfer, barang pun di kirim ke Jakarta untuk di kirim ke Taiwan.

Akan tetapi pihak cukai di Jakarta mendapati sesuatu saat X-ray memindai lukisan tersebut. "Ketahuan di dalam lukisan itu ada sesuatu, pihak cukai kemudian membongkar dan mendapati ular didalamnya," kata Fahmi ditemui di kantor Paket Jasa pengiriman di Kota Bandung, Kamis (12/8/2021).

Mendapati hal itu pihak cukai kemudian mengembalikan paket lukisan tersebut beserta ularnya.

Sesampainya di kantor Fahmi, ia kemudian membuka paketnya sesuai saran dari pihak logistik dan cukai.

Kemudian Fahmi menghubungi rekannya dari komunitas reptil dan menghubungi Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jabar.

Frame lukisan dilubangi sebagai liang ular

Menurut Fahmi, lukisan tersebut bergambar pemandangan gunung dan pedesaan, namun bentuk frame lukisan telah dimodifikasi sehingga lukisan tersebut seperti tergambar pada permukaan depan sebuah kotak kayu.

Kotak kayu itu sendiri memiliki ukuran sekitar 15 cm, dan lebar 25cm, serta tinggi 8-10 cm. Di pinggiran kayu itu diberi lubang untuk ular yang disimpan di dalamnya.

Menurut BKSDA kepada Fahmi, ular itu bukan jenis ular berbisa namun dinilai langka dan dilindungi. Saat ini, sudah diserahkan Fahmi dan rekannya ke BKSDA.

"Awalnya saya pikir ularnya langsung diurus di sana (bea cukai) untuk diserahkan ke pihak berwajib, tahunya malah dikembalikan ke sini, ya akhirnya saya dan teman serahkan ke BKSDA," ucapnya

Usai kejadian tersebut, pihak jasa paket tempat ia bekerja selalu memeriksa paket yang dinilai mencurigakan. Menurut Fahmi hal tersebut memang standar dari setiap jasa pengiriman.


Paket ular berbisa dalam cawan piala

Awalnya, pengirim membawa dua piala yang sudah di pak lakban dan bubble wrap. Pihaknya kemudian mengepak ulang dengan memasukannya ke kardus. Ketika malam hendak di kirim ke Jakarta, pihaknya mendapatkan saran untuk membongkar dulu piala tersebut.

"Akhirnya ikutin sarannya. Gak jadi pick up, paginya dibongkar ternyata betul di dalam dua piala ada dua ular, piala pertama dan kedua," katanya.

Dikatakan, ular tersebut disembunyikan dalam cawan tersebut. Dari beberapa ular kecil yang disembunyikan itu ada satu ular yang mati lantaran diduga tak ada udara dalam cawan piala itu.

Bahkan salah satu ular pada piala sempat nongol dan hendak mematuknya. Sontak ia langsung menutup cawan itu dan melakbannya kembali lantaran takut berbisa.

"Akhirnya saya hubungi BKSDA namun disarankan ke rescue Damkar yang akhirnya mengevakuasi ular tersebut," ucapnya.

Menurut informasi yang didapatkannya, benar saja bahwa ular tersebut berbisa dan mematikan.

"Ular kecil itu masuknya ular yang memiliki bisa tingkat tinggi, dan anti bisanya belum ada di indonesia, kalau saya kegigit saat itu mungkin saja saya bisa saja mati," ujarnya

Fahmi pun sempat menaruh curiga bagaimana bisa piala yang menurutnya biasa itu di kirim ke inggris dengan ongkos kirim yang cukup mahal. Apalagi didalam piala itu terdapat sesuatu yang tak diduga-duga, beberapa ekor ular berbisa.

"Pihak cukai maupun logistik yang menyarankan setiap paket diperiksa juga karena mereka khawatir ada sesuatu yang lain pada paket yang dikirim, ya seperti lukisan dan piala ini yang diduga kamuflase, dalamnya ada ular," ucapnya.

Evakuasi ular dilakukan secara manual

Sementara itu Kasie Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, John Erwin Indradi membenarkan pihaknya pernah melakukan evakuasi ular yang dilaporkan Fahmi.

Pelaporan yang masuk pada tanggal 10 Agustus 2021 sekitar pukul 10.24 WIB.

Adapun ular yang dievakuasi itu ada lima jenis yakni 2 ular Blue Pit Viper (Trimeresurus), 2 ular Viper Timur (Trimeresurus insularis), dan 1 anak King Kobra.

Rata-rata panjang ular kurang lebih 70 cm dengan diameter kurang lebih 2 cm.

"Evakuasi ular dilakukan dengan cara manual, dibantu alat snake hook dan APD," ucapnya.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/12/210841378/pekerja-kaget-temukan-ular-berbisa-langka-dalam-paket-ke-luar-negeri-jika

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke