Salin Artikel

Terima Jasa Dongkrak Akun Medsos, Mahasiswa Raup Puluhan Juta Rupiah dan Pekerjakan Teman

Mulai dari aktivitas pribadi, kegiatan sosial politik, kebudayaan, hingga jual-beli memanfaatkan media sosial.

Bahkan tak jarang, eksistensi seseorang atau lembaga, juga dinilai dari aktivitas serta jumlah follower di media sosial.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini, intensitas penggunaan media sosial juga meningkat seiring imbauan pemerintah untuk memerbanyak aktivitas di rumah.

Peluang ini ditangkap Ignasius Christanto, mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Dia meraup jutaan rupiah setiap bulannya dari jasa meningkatkan popularitas akun dengan aplikasi TokoInfluencer yang dikembangkannya.

"Saya dan tim mulai mengembangkan TokoInfluencer sejak pandemi melanda. Total penjualan sudah mencapai sekitar 500.000 kali," ungkapnya saat ditemui di kantornya, Lodoyong RT 6/RW 5 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang, Rabu (11/8/2021).

Christanto mengungkapkan TokoInfluencer bisa diaplikasikan di semua platform media sosial.

Mulai dari Instagram, Twitter, Facebook, Soundcloud, Spotify, Telegram, dan aneka marketplace seperti Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia.

"Ini beda dengan jual beli akun, karena kami memberi layanan untuk mendongkrak popularitas dan sebaran akun," jelasnya.


Dijelaskan, biaya jasa di TokoInfluencer mulai Rp 5.000 hingga Rp 100.000.

"Jadi ada paketan program sesuai media sosial yang dipilih dan pilihan tergantung konsumen, mau mendapat layanan seperti apa dan targetnya bagaimana," kata Christanto.

Kliennya kebanyakan adalah penjual online dan pribadi yang membutuhkan eksistensi.

"Kalau penjual online itu memang butuh popularitas agar produknya dikenal dengan tujuan meningkatkan transaksi. Sementara kalau orang pribadi ya yang punya tujuan agar terkenal," paparnya.

Christanto mengatakan, layanan TokoInfluencer digemari karena harga murah, pelayanan cepat, serta sistem afiliasi untuk promosi akun.

"Tapi kami juga menghindari perang harga antar reseller, sehingga ada penyeragaman. Kalau mereka nakal dan berbuat tidak sesuai koridor maka lisensinya dicabut," tegasnya.

Karena konsumen terus meningkat, Christanto memberdayakan delapan pegawai sesuai tugas fungsinya.

"Kami mencoba profesional, ada yang pegawai khusus melayani pemesanan, aduan, servis aplikasi, dan berbagai layanan konsultasi," paparnya.

Dia optimistis jasa dongkrak popularitas akun ini akan bertahan karena media sosial sudah menjadi kebutuhan dari manusia era modern.

"Memang sekarang zaman media sosial, jadi kami optimistis jasa ini akan bertahan. Apalagi sekarang tidak ada kuliah di kampus, jadi saya manfaatkan untuk mencari penghasilan dengan membuat aplikasi ini," kata Christanto.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/11/155228078/terima-jasa-dongkrak-akun-medsos-mahasiswa-raup-puluhan-juta-rupiah-dan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke