Salin Artikel

Pemprov Jabar Telah Kirim 13 Juta Vaksin Covid-19, Wilayah Tasikmalaya Dapat 58.350 Dosis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mengaku pihaknya telah menyebar sebanyak 13 juta dosis vaksin ke 27 kabupaten dan kota di Jabar selama sepekan terakhir.

Provinsi Jabar selama ini hanya bertugas meneruskan proses distribusi dari Pemerintah Pusat sesuai jumlah kuota tiap daerah yang ditentukan sebelumnya.

Proses cepat pendistribusian tanpa ditampung dulu di provinsi ini demi memperlancar proses capaian vaksinasi kepada masyarakat yang dilakukan tenaga kesehatan di tiap daerah se-Jabar.

“Vaksin di Jawa Barat sampai hari ini ditotalkan sudah ada sekitar 13 juta dosis dan sudah disebar kepada masyarakat hampir 90 sampai 94 persen dari kuota keseluruhan yang sudah didistribusikan,” jelas Uu kepada wartawan di Tasikmalaya, Selasa (10/8/2021).

Menurut Uu, sebelum ada kiriman baru dari pemerintah pusat pekan lalu, hampir semua kabupaten dan kota di Jabar mengalami kekosongan kuota vaksin.

Hal itu, membuat proses penyuntikan vaksin sempat terhenti oleh para tenaga kesehatan kepada mashmyarakat di tiap daerah.

Tiap daerah di Jabar pun selalu menanyakan kapan akan ada lagi kiriman kuota vaksin karena adanya tuntutan capaian vaksin lebih banyak langsung dari Presiden RI Joko Widodo.

Apalagi, vaksinasi dinilai sangat efektif dalam menahan laju penyebaran Covid-19 di Indonesia selama ini.

“Tapi sekarang karena sudah ada kiriman lagi dari pemerintah pusat, maka kami sudah mendapatkan lagi, kami pun sudah sebarkan lagi ke kabupaten dan kota sesuai dengan kuota yang telah ditentukan oleh pemerintah pusat. Jadi kuota yang diberikan oleh kami ke daerah sesuai dengan kuota yang diberikan oleh pemerintah pusat angka-angkanya,” tambah Uu.


Selama ini, lanjut Uu, Provinsi Jabar hanya memiliki kewajiban meneruskan distribusi vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.

Sehingga, pihaknya tak bisa menentukan jumlah vaksin yang harus didistribusikan ke daerah karena sudah dirilis oleh pusat.

“Tetapi ada keinginan dari Pak Gubernur, keinginan jumlah kuota untuk kabupaten dan kota adalah (dari) Pemprov Jabar. Sehingga kami akan lebih mengetahui kabupaten mana yang kurang, kabupaten mana yang berlebih," ujar dia.

Dengan demikian, Uu berharap kiriman vaksin selanjutnya untuk penentuan jumlab kuota bisa dilaksanakan provinsi.

Hal ini supaya tak terulang kembali vaksin menumpuk di suatu wilayah tertentu, sementara di wilayah lainnya malah tidak ada stok sama sekali akibat jumlah kiriman vaksin tak sesuai kondisi di lapangan.

"Harapan kami, sesuai dengan keinginan Pak Gubernur kepada pusat yang menentukan jumlah kuota kiriman vaksin ke kabupaten dan kota adalah provinsi,” pungkasnya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya Jawa Barat, akhirnya telah menerima kiriman berbagai jenis vaksin sebanyak 23.700 dosis dari Pemerintah Pusat melalui Pemprov Jabar.

Jumlah vaksin Astrazeneca paling banyak dikirim sebanyak 10.000 dosis, Sinovac 7.000 dosis, Sinopharm 3.000 dosis dan khusus untuk booster atau vaksin tahap ketiga tenaga kesehatan jenis Moderna 3.700 dosis.

"Yang lainnya, selain Moderna, kalau dosisnya tinggal dikalikan 10 saja," ujar Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra kepada Kompas.com, Senin (9/8/2021).

Hal sama kiriman vaksin telah diterima oleh Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya berbagai jenis mulai Astrazeneca, Sinovac dan Sinopharm dengan total 34.650 dosis.

Sehingga total vaksin yang diterima di kedua wilayah tersebut totalnya sebanyak 58.350 dosis vaksin dengan kiriman dari pusat melalui provinsi pada akhir pekan lalu.

https://regional.kompas.com/read/2021/08/10/160142278/pemprov-jabar-telah-kirim-13-juta-vaksin-covid-19-wilayah-tasikmalaya-dapat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke